Dalam kesepakatan itu, apabila sampai pukul 21.00 Wita listrik tetap padam, maka dua korban akan kembali ke tempat mereka biasa tinggal yakni di Sanur.
Namun, hingga waktu yang telah disepakati, listrik tetap padam.
Selain itu, juga terjadi angin kencang.
Sehingga petugas vila akhirnya mengizinkan mereka untuk menginap.
Dengan catatan, keesokan harinya, dua warga asing itu harus mengurus proses check-in di vila.
"Dari keterangan karyawan, mereka dalam kondisi kelelahan," ujar Ayu.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan, Nyoman Srinada Giri mengatakan, longsoran itu diperkirakan memiliki ketinggian 30 meter dengan lebar 20 meter.
Pada pukul 07.30 Wita, pihaknya mendapat laporan ada korban meninggal dunia dan langsung menerjunkan tim untuk melakukan evakuasi.
"Evakuasi tidak lama, kurang lebih satu jam. Tidak sulit menemukan korban."
"Kalau kejadian diperkirakan jam 4 subuh. Dugaan karena luapan air yang merongrong tanah yang ada di bawah, luapan air PAM, tepatnya," jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul UPDATE: Dua WNA Tertimbun Longsor di Jatiluwih Tabanan, Korban Meninggal Saat Tidur
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Bali.com/I Made Ardhiangga Ismayana)