Sehingga tidak ada yang mengetahui peristiwa lahirnya bayi.
Mustofa juga menyebut, akibat kejadian ini dirinya dan keluarga turut terkena imbas.
"Saya turut menerima imbasnya. Ini ujian saya sekeluarga di bulan suci ramadhan, semoga saya sekeluarga diangkat derajatnya. Mengapa saya jelaskan ini supaya tidak menimbulkan fitnah. Semoga saya diberi sabar dan tabah untuk ngurus santri lainnya," ujarnya.
Kondisi Bayi
Sementara itu AS (19) bersama sang bayi kini tengah menjalani perawatan di RS Bhayangkara Kediri.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengunjungi bayi laki-laki yang belum diberikan nama itu langsung ke rumah sakit.
"Alhamdulillah kondisi bayi membaik. Sekarang dirawat di RS Bhayangkara Kediri," ungkap Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto, Selasa (19/3/2024).
AKBP Bimo mengatakan, pihaknya menjenguk dan melakukan pengecekan langsung.
Baca juga: Polisi Selidiki Motif Santri di Kediri Buang Bayi yang Baru Dilahirkannya
Ia juga ingin memastikan bahwa bayi laki-laki itu mendapatkan perawatan medis yang memadai.
Ia mengaku terharu saat melihat langsung kondisi bayi yang dibuang oleh ibunya beberapa saat setelah dilahirkan.
"Alhamdulillah kondisi bayi sangat baik. Terus membaik apalagi sudah ditangani dengan tepat di sini (RS Bhayangkara). Informasi yang didapat juga berat badannya naik, sekarang jadi 2,7 kilogram," terang AKBP Bimo.
Ditanyai soal motif dan alasan sang ibu membuang bayinya, AKBP Bimo menyebut masih dalam tahap penyelidikan oleh Satreskrim Polres Kediri.
"Untuk perkembangan masih dalam penyelidikan dan didalami oleh Satreskrim Polres Kediri. Nanti akan kami informasikan apabila sudah ada perkembangan lebih lanjut," ungkapnya.
Awal Mula Penemuan Bayi
Sebelumnya warga Dusun Templek, Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri dihebohkan dengan penemuan bayi di teras rumah warga, Minggu (17/3/2024) malam.
Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut diletakkan dalam sebuah kardus dan dalam kondisi hidup.