Dia menjelaskan dari hasil analisis saat puncak arus mudik nanti, terdapat 122 ribu unit kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa yang melewati Jalan Tol Cipali.
Sedangkan di momen sebaliknya volume lalu lintas di ruas tol tersebut dapat mencapai 141 ribu unit kendaraan.
"Kami memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 akan berada di 6 April 2024, sementara puncak arus balik terjadi pada 14 April 2024," ujarnya.
Sri Waluyo menyebut pengaturan rekayasa lalu lintas saat arus mudik rencananya diberlakukan memakai sistem one way dari arah Cirebon di KM 72 Cipali hingga KM 414 Kalikangkung selama 5-9 April 2024
" Rekayasa lalulintas ini guna mengantisipasi kepadatan kendaraan di Tol Cipali, yang diperkirakan semakin menggeliat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya seiring dengan telah berakhirnya pandemi dan kian membaiknya pemulihan ekonomi," katanya
Menurut Sri Waluyo, Rekayasa lalu lintas yang bakal berlaku adalah sistem satu arah (one way), contra flow, serta ganjil genap saat puncak arus mudik serta puncak arus balik Lebaran 2024.
" Hal ini akan dilaksanakan pada saat mudik di jalur Tol Cipali untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik, karena diprediksi 2,1 juta kendaraan akan melintasi tol Cipali," katanya
"Perlu dicatat, untuk berakhirnya pelaksanaan one way, contra flow, maupun ganjil genap dapat menyesuaikan secara situasional sesuai kebijakan pihak berwenang," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jelang Arus Mudik Lebaran 2024, Drainase di KM 142 dan 151 Tol Cipali Diperbaiki agar Tak Kebanjiran