TRIBUNNEWS.COM - Dua debt collector bernama Dedi Zuheransyah (51) dan Robert (35) menjadi korban penembakan dan penusukan oknum anggota Polsek Lubuklinggau Selatan.
Keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke Polda Sumsel.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto membenarkan adanya laporan kasus penembakan dan penusukan dengan terlapor berinisial Aiptu FN.
Petugas masih mencari keberadaan Aiptu FN yang menghilang usai video penembakan viral di media sosial.
"Masih dalam pencarian. Handphonenya off usai kejadian," paparnya, Minggu (24/3/2024), dikutip dari TribunSumsel.com.
Sementara Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yudha mengatakan Aiptu FN merupakan anggotanya dan sempat terlibat perkelahian dengan dua debt collector.
Ia belum dapat menjelaskan detail kronologi penyerangan yang dilakukan Aiptu FN lantaran masih dalam proses penyelidikan.
"Namun jalan ceritanya belum didapatkan secara utuh dan TKP kejadian berada di Palembang," tuturnya.
Meski berstatus anggota polisi, proses pidana terhadap Aiptu FN tetap berjalan, namun penanganannya dilakukan di Palembang.
"TKP kejadian di Palembang sehingga yg akan melakukan prosedur pemeriksaan di Palembang," ucapnya.
Diduga Aiptu FN menyerang kedua korban lantaran emosi saat ditagih uang cicilan mobil yang mandek selama dua tahun.
Baca juga: Pelaku Koboi di Jalanan Jaksel Ditangkap, Ditemukan 2 Pistol saat Rumahnya Digeledah
Aiptu FN mengarahkan senjata api jenis airsoft gun ke arah dua debt collector.
Akibat kejadian ini, kedua korban mengalami luka di leher belakang sebelah kiri, punggung belakang, bahu sebelah kiri, dan lengan sebelah kiri.
Kedua korban saat ini masih dirawat di RS Siloam Sriwijaya, Palembang.