TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada-ada saja ulah bocil di Lamongan, baru ikut perguruan silat sudah berani menantang duel polisi.
Polisi yang ditantang duel bocil perguruan silat itu adalah Bripda Fiqih dan Bripda Abdi, anggota Polres Lamongan.
Keduanya menjadi korban salah sasaran karena dianggap anggota dari satu perguruan silat di Lamongan.
Keduanya sempat diadang, ditanya dan ditantang oleh sembilan anak di bawah umur yang merupakan anggota perguruan silat.
Hal itu terjadi ketika dua polisi itu sedang mencari makan untuk sahur di sekitar Alun-alun Lamongan, atau tepatnya depan area Masjid Agung Lamongan pada Senin (25/3/2024) sekitar pukul 02.00 WIB.
Saat itu, Bripda Abdi dan Bripda Fiqih sempat ditanyai oleh anak-anak di bawah umur tersebut dengan nada kasar lantaran disangka anggota dari perguruan silat berbeda.
Tidak hanya itu, keduanya juga ditakut-takuti menggunakan bambu sembari sepeda motor yang ditumpangi turut dimatikan.
Namun, Bripda Fiqih dan Bripda Abdi kemudian diperbolehkan melanjutkan perjalanan oleh para anak di bawah umur berinisial CW, MB, MF, FA, MU, FP, YY, NB dan YA tersebut.
Pada saat itulah, Bripda Abdi dan Bripda Fiqih menghubungi rekan-rekannya dan anggota Polres Lamongan yang sedang piket serta patroli sahur.
Tak lama berselang, sembilan anak di bawah umur tersebut diamankan dan dibawa ke kantor Polres Lamongan guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Jadi pada saat regu Patroli Sahur Raimas Sat Samapta melaksanakan patroli sahur, berhasil mengamankan sembilan orang tersebut yang rata-rata masih di bawah umur," kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Andi Nur Cahyo saat dihubungi, Senin.
Baca juga: Tangis Keluarga saat Jenazah Korban Bentrok Antar Perguruan Silat di Taiwan Tiba di Rumah Duka
Andi menjelaskan, mereka diperiksa lebih lanjut di kantor Polres Lamongan dan mengakui perbuatan tersebut.
Mereka lantas diberi sanksi pembinaan.
"Sudah dilakukan pembinaan, termasuk memanggil para orangtua," ucap Andi.
Berkaca dari kejadian tersebut, pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh warga agar ikut menjaga kondusivitas di wilayah Lamongan.
Para orangtua diminta untuk lebih memperhatikan anak-anaknya supaya tetap di rumah apabila sudah memasuki jam malam.
"Dengan kerja sama dan saling menjaga wilayah masing-masing, diharapkan tidak terjadi gangguan kamtibmas yang membuat masyarakat resah, sehingga bulan Ramadhan ini bisa dilaksanakan dengan khidmat," kata Andi. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Songongnya Bocil Perguruan Silat di Lamongan, Polisi Sedang Cari Makan Sahur Ditantang Duel,