TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah warga di Desa Kutuk, Kacamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sedang bersibuk memplester kaca jendela rumah.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya persiapan pawai sound horeg yang akan dilakukan saat malam takbiran di Desa Klutuk.
"Dilakbani, biar tidak pecah saat horeg nanti pas takbiran. Ya buat antisipasi aja supaya tidak pecah," ucap Revan seorang warga Desa Kutuk.
Revan menambahkan bahwa lakban-lakban tersebut sudah disediakan oleh para panitia.
Revan mengatakan adanya sound horeg ini sudah belangsung selama tahunan.
Sebelumnya diberitakan, tiap malam sebelum lebaran masyarakat di Indonesia melaksanakan takbiran, termasuk di Kabupaten Kudus.
Perayaan malam takbir di Desa Kutuk, Undaan, Kabupaten Kudus pada 2024 ini digelar secara meriah.
Lantaran tiap masjid dan musala di Desa Kutuk telah menyiapkan sound horeg yang didatangkan dari Jawa Timur.
Tidak sedikit rumah-rumah pada jendela warga yang sudah ditempel lakban, agar nantinya saat pawai Sound Horeg kaca dan jendela tidak pecah.
Nantinya sound horeg akan dikumpulkan di lapangan Desa Kutuk pada saat malam takbir. Untuk saat ini, diperkirakan sebanyak 20 sound horeg ikut memeriahkan malam takbir.
"Kami menyewanya tiga harian sampai malam takbir. Ini memang digunakan untuk malam takbir, sound horeg itu perwakilan dari permushala dan masjid untuk dibawa takbir keliling," ujar Muhammad Nuryadi Perwakilan Mushala Rodutuluma, RT 05 RW 1 Desa Kutuk, Senin (8/4/2025).
Untuk harga sewanya mencapai Rp 15juta hingga Rp 50juta.
Tergantung jumlah sound dan lampu-lampunya.
Sebelumnya, Imam telah membayar uang muka pada tahun kemarin, baru dilakukan pelunasan dari dana iuran warga.