Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, CILEGON - Pelabuhan Merak menjadi sorotan nasional dalam arus mudik Lebaran 2024.
Pintu keluar dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera itu mengalami antrean panjang selama puncak arus mudik Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 M.
Bahkan, antrean kendaraan di Gerbang Tol Pelabuhan Merak mencapai 16 Kilometer dan para pemudik harus terjebak macet lebih dari 12 jam pada H-3 Lebaran 2024, Minggu (7/4/2024).
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi, mengatakan banyak kendaraan yang datang tidak sesuai dengan jadwal keberangkatan.
Hal itu menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kepadatan yang terjadi di kantung-kantung parkir Pelabuhan Merak.
Setidaknya 32 persen kendaraan datang lebih dulu sebelum jadwal keberangkatan.
Total kendaraan tersebut berjumlah 19.700 dari 42 ribuan yang diantar pada saat puncak arus mudik.
"Tetapi saya kalau ambil positifnya bersyukur bahwa sudah ada 68 persen yang sudah baik, sudah disiplin," kata Ira, di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Selasa (9/4/2024).
"Tapi yang 32 persen kami mohonkan untuk juga berubah di musim berikutnya atau bahkan di nanti arus balik agar punya tiket H-1," harapnya.
Lebih lanjut, Ira pun menyinggung langkah dari rekanannya sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jasa Marga.
Perempuan berkacamata itu mencontohkan langkah Jasa Marga yang merubah pembayaran jalan tol, dari tunai ke non-tunai, medio 2017.
Baca juga: Kala Kapolri Tetap Terapkan Contraflow Pasca Kecelakaan Maut Tol Japek, Pakar Sebut Berbahaya
Menurut Ira, suatu kebijakan memang tak bisa langsung sukses dan tentu memerlukan waktu.
"Sekadar catatan bahwa teman kami di BUMN, Jasa Marga, dulu ketika mengenalkan e-money di tahun 2017 juga perlu waktu," ujar Ira.