Pelaku pun sesampainya di rumah sakit pun kabur dengan motor yang dibawanya tersebut.
"Karena kematian anaknya tidak wajar dan ayah tirinya kabur. Keluarga membuat laporan pada polisi, sekaligus mengizinkan anaknya untuk divisum," kata Kapolres.
Setelah diburu, pelaku pun berhasil ditangkap polisi.
Saat dimintai keterangan, pelaku juga sudah mengakui perbuatannya.
"Pelaku sudah mengakui perbuatannya, ia mengaku memang tersulut emosi saat membunuh anak tirinya," tutur Kapolres.
Diwartakan sebelumnya, aksi penganiayaan tersebut terjadi saat ibu korban sedang berjualan di pasar.
Sementara korban dan pelaku berada di rumah.
Hal tersebut disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Pariaman, Iptu Rinto Alwi.
"Setelah berbuka puasa, ibu korban pulang ke rumah dan menemukan anaknya terbaring di kasur dengan kondisi tubuh yang dingin dan kaku," ungkap Iptu Rinto, dikutip dari TribunPadang.com.
Sang ibu panik lantara korban tak bisa dibangunkan.
Hingga akhirnya korban dibawa ke rumah sakit.
Ayah tiri korban yang terduga pelaku juga turut mengantarkan korban.
"Sesampainya di rumah sakit, dokter memastikan bahwa korban telah meninggal dunia.
"Saat itu, ayah tiri korban pura-pura menelepon di luar rumah sakit dan kemudian kabur melarikan diri," jelas Iptu Rinto.