TRIBUNNEWS.COM, BANTUL- Untung Cahyono, khatib salat Id di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakara (DIY) meminta maaf.
Untung Cahyono menjadi sorotan karena khotbahnya menyinggung Pemilu saat Salat Idulfitri.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Untung usai pertemuan tertutup dengan Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan, Bantul, Sabtu (13/4/2024).
Baca juga: Viral Jemaah Bubar saat Salat Id di Bantul karena Khotbah Bahas Pemilu Curang, Panitia Minta Maaf
"Kami dengan tegas memohon maaf apa yang sudah membuat warga menjadi mungkin terganggung dengan pandangan kami," kata Untung dalam video yang beredar.
Untung mengatakan secara pribadi dia hanya lah manusia biasa. Untung berjanji akan lebih berhati-hati lagi ketika berbicara di depan umum.
"Supaya kami lebih berhati-hati khususnya ketika berbicara di depan forum yang bisa jadi memang forumnya berbeda apalagi jemaahnya besar. Kan kita tidak tahu persepsi masing-masing," kata dia.
Untung mengatakan dia akan instropeksi dan muhasabah diri imbas kejadian ini.
"Saya tegaskan perlu introspeksi dan koreksi diri. Muhasabah ketika apa yang saya sampaikan itu jadi persoalan," ungkapnya.
Sosok Untung
Untung Cahyono di YouTube kerap memberikan tausiah atau ceramah di sejumlah tepat.
Hingga berita diunggah belum ada konfirmasi dari Dr Untung Cahyono.
Banyak yang mengkaitkan Untung Cahyono ini dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) karena disebut-sebut Untung adalah akademisi di kampus itu.
Kabid Humas dan Protokol UAD, Ariadi Nugraha dalam siaran persnya memberikan klarifikasi.
Baca juga: Khatib Salat Id Al Azhar: Para Pejabat Perlu Puasa Sunah, untuk Merasakan Derita Bangsa
“Dalam beberapa postingan yang beredar di media sosial, terdapat komentar-komentar yang mencatut nama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai institusi yang terkait dengan Dr. Untung Cahyono, M.Hum,” ujarnya.
Untung Cahyono, sendiri memang pernah menjadi bagian dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai Dosen Tamu atau Dosen Tidak Tetap Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) yang berakhir pada tahun 2022.