Lebih lanjut, Nugraha menyebut kedua pimpinan itu menyayangkan kejadian ini terjadi.
Ia mengatakan, soliditas TNI-Polri yang telah dijaga dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Terjadi saat Pengamanan Mudik
Kadispenal Laksamana Pertama TNI, I Made Wira Hady Arsanta, mengatakan bentrokan terjadi saat anggota TNI AL tengah melakukan pengamanan mudik di Pelabuhan Sorong.
"Anggota kami sedang PAM mudik berjaga di pelabuhan, terjadi pemukulan oleh anggota Brimob," papar Wira, Minggu (14/4/2024).
Bentrokan ini diduga dipicu adanya kesalahpahaman antar kedua belah pihak.
Kapuspen TNI, Mayjen Nugraha Gumilar menjelaskan, sebelum bentrokan terjadi, anggota TNI AL sempat menegur anggota Brimob.
Namun Nugraha tak menjelaskan secara rinci teguran apa yang dilayangkan anggota TNI hingga menyulut bentrokan.
Dikecam Anggota DPR RI
Aksi ini turut mendapat kecaman dari Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin.
"Ironis sekali, anggota TNI dan Polri ditugaskan oleh negara dan rakyat ke Papua yang memiliki resiko tinggi dibantai gerombolan bersenjata. Tapi lebih menyedihkan lagi ketika terjadi bentrok sesama aparat," kata Hasanuddin, Minggu (14/4/2024).
Hasanuddin mendorong pemerintah untuk segera mengevaluasi kinerja Panglima TNI dan Kapolri.
Ia pun menyoroti bagaimana peran pengawasan para pemimpin kepada bawahan masing-masing baik TNI maupun Polri.
"Seharusnya, di tempat tugas mereka harus lebih akrab dan melindungi satu sama lain. Tapi mengapa malah sebaliknya saling menyerang?" ujar Hasanuddin.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSorong.com dengan judul Soal TNI AL Razia Brimob Sorong Usai Bentrok, Panglima Koarmada III Janji Proses Oknum Pelaku.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Abdi Ryanda Shakti, TribunSorong.com/Safwan)