TRIBUNNEWS.COM - Bencana tanah longsor yang terjadi di Tana Toraja, Sulawesi Selatan disebut menjadi bencana terburuk dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung.
Diketahui, bencana tanah longsor ini menewakan 20 orang warga.
"Kita berharap, bahwa kejadian seperti ini adalah yang terakhir,"
"Karena mungkin 30 tahun, 40 tahun terakhir, inilah musibah yang terbesar menelan korban yang jaraknya tidak sampai 10 kilometer di dua tempat," ujar Theofilus.
Theofilus juga mengapresiasi kerja tim gabungan dalam pencarian 20 korban meninggal dunia di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale dan di Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja, Sulsel, pada waktu hampir bersamaan.
"Tidak sampai 48 jam. Di balik bencana ini, kita sungguh mengapresiasi kolaborasi dari berbagai pihak yang saya tidak bisa sebut satu persatu," ucap Theofilus dikutip dari TribunToraja.com.
Ia menuturkan, tim gabungan dibantu warga setempat melakukan pencarian korban menggunakan alat yang seadanya.
"Kita lebih apresiasi lagi karena ini dilakukan secara manual, karena memang alat berat sulit masuk,"
"Tapi kedua lokasi ini, dua-duanya cepat ditemukan korbannya," lanjut bupati dua periode ini.
2 Orang Korban Ditemukan
Baca juga: 2 Orang Hilang saat Longsor di Tana Toraja Ditemukan Tewas, Korban Jadi 20 Orang
Diwartakan sebelumnya, tim gabungan berhasil menemukan dua korban yang sempat dinyatakan hilang.
Keduanya ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam rilis yang diterima Tribunnews.com menuturkan, dua jenazah korban yang beru ditemukan tersebut dibawa ke RS Lakipadada untuk disemayamkan.
Jadi, kini total korban meninggal akibat tanah longsor mencapai 20 orang.
Dari 20 korban meninggal tersebut, empat di antaranya ditemukan di Desa Lembang Randan Baru, Kecamatan Makale Selatan.
Sementara 16 lainnya ditemukan di Desa manggau Kecamatan Makale.
Setelah dua korban ditemukan, pencarian korban pun dihentikan.
Meski pencarian dihentikan, tim gabungan masih berada di lokasi untuk bersiaga, apabila ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.
Daftar Korban
Berikut ini daftar korban meninggal dunia yang dirangkum Tribunnews.com dari Tribun-Timur.com:
- Dala (Laki-laki, usia 40 tahun)
- Marta Bine' (Perempuan, usia 33 tahun)
- Putri (Perempuan, usia 5 tahun)
- Reno (Laki-laki, usia 2 tahun )
- Wiris (Dado'), (Laki-laki, usia 12 tahun )
- Marsel Oda (Laki-laki, usia 16 tahun )
- Agustinus Bongga (Laki-laki, usia 20 tahun )
- Mala' (Laki-laki, usia 60 tahun )
- Baru (Laki-laki, usia 40 tahun )
- Edi' (Laki-laki, usia 15 tahun )
- Martinus Kottong (Laki-laki, usia 35 tahun )
- Aco' (Laki-laki, usia 37 tahun )
- Mase' (Laki-laki, usia 38 tahun )
- Jimmy Laki-laki, usia 27 tahun )
- Indo' Luka
- Ambe Dian
- Karopa
- Luaran
- Sopia (23)
- Gea (13)
Sementara itu ada korban kritis yang dirawat di RS Sinar Kasih ada dua orang, yakni Ra'pe (37) dan Dania (8).
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntoraja.com dengan judul Dua Korban Hilang Longsor Toraja Ditemukan, Bupati: Ini Musibah Terbesar Dalam 40 Tahun Terakhir
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunToraja.com, Muhammad Rifki)