Suwastini masih duduk di bangku kelas VI.
"Yang bersangkutan sekolah pada usia yang sudah cukup besar. Siswa kami ini merupakan siswa berkebutuhan tunarungu," ungkapnya.
Pihak sekolah baik guru atau siswa merasa kehilangan atas kepergian Suwastini.
Semasa hidup, siswi berusia 23 tahun itu dikenal sebagai aktif dan memiliki bakat melukis.
"Kami pihak sekolah dan Disdikpora Provinsi menyampaikan bela sungkawa. Semoga siswa kami yang tersayang mendapat tempat yang terbaik. Serta pihak keluarga diberikan ketabahan," sambungnya.
Seluruh keluarga besar sekolah sudah melakukan doa bersama untuk mendoakan Luh Suwastini.
Bendera Setengah Tiang Selama Seminggu
Guru hingga siswa-siswi SLB Negeri 1 Bangli pun merasa kehilangan sosok Ni Luh Suwastini.
Sebagai bentuk tanda duka, pihak sekolah akan menaikkan bendera setengah tiang untuk siswi berusia 23 tahun itu.
Media sosial instagram SLBN 1 Bangli pun mengunggah ucapan bela sungkawa untuk Suwastini.
"Yang bersangkutan sekolah pada usia yang sudah cukup besar. Siswa kami ini merupakan siswa berkebutuhan tunarungu," kata Kepala SLB Negeri 1 Bangli, I Wayan Mudayana.
Seluruh keluarga besar SLBN 1 Bangli menggelar doa bersama untuk Luh Suwastini.
Dalam sepekan ini, sekolah akan menaikkan bendera setengah tiang sebagai tanda duka cita.
"Mulai besok (hari ini) kami akan menaikkan bendera setengah tiang. Kami akan melayat ke rumah duka. Untuk saat ini jenazah masih dititip di RSU karena pihak keluarga masih akan rembuk untuk pelaksanaan upacara," imbuhnya.
"Kami pihak sekolah dan Disdikpora Provinsi menyampaikan bela sungkawa. Semoga siswa kami yang tersayang mendapat tempat yang terbaik. Serta pihak keluarga diberikan ketabahan," sambungnya.
(mer)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Selamat Jalan Ni Luh Suwastini, Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Siswi SLBN 1 Bangli