Korban juga mengalami trauma dan sering berteriak selama di rumah.
“Beberapa kali bilang 'om jahat tidak pernah minta maaf," bebernya, Minggu (21/4/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Selain itu, korban juga kesakitan setiap buang air kecil.
"Harus dirayu, sembari dikasih tahu kalau ditahan jadi penyakit. OOCP juga menangis,” jelasnya.
Perlahan kondisi korban berangsur pulih dan dapat buang air kecil seperti biasanya.
“Buang air kecil pada hari Jumat jam 2 siang, lalu jam setengah 10 malam sambil teriak-teriak. Saat ini sudah mulai lumayan,” tukasnya.
10 Saksi Diperiksa
Kanit IV Reskrim/PPA Polres Magetan, Aipda Totok Sudiartanto, mengatakan ada 10 saksi yang diperiksa untuk mengungkap kasus dugaan kekerasan yang dialami anak Isa Bajaj.
“Saksi meliputi orang yang beraktivitas di sekitar Alun-alun Magetan, serta anak anak yang bermain basket,” ungkapnya, Sabtu (20/4/2024).
Sejumlah rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian juga telah dikumpulkan.
“Kamera CCTV hanya tersorot ke bangunan sekitar. Namun, dari keterangan-keterangan saksi bisa mengerucut ke terduga pelaku,” terangnya.
Reka Ulang Adegan
Proses olah tempat kejadian perkara (TKP) dan reka ulang adegan kekerasan juga telah dilakukan.
Dalam reka ulang adegan Isa Bajaj dan ketiga anaknya dihadirkan.
Sementara, pemeran pelaku digantikan anggota Polres Magetan.
Kasat Reskrim Polres Magetan, AKP Angga Perdana Brahmada, menjelaskan kekerasan terjadi saat pelaku hendak keluar Alun-alun, sedangkan korban hendak masuk.
Baca juga: 4 Saksi Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Kekerasan yang Diterima Anak Isa Bajaj