News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Cianjur

Kabar Terkini Korban Gempa Cianjur pada 2022: Masih Ada yang Tidur Hingga Melahirkan di Tenda

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana Syahrudin saat mengunjungi sejumlah warga penyintas gempa bumi yang masih tinggal di tenda di Kecamatan Cugenang, Rabu (24/4/2025).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski sudah berlangsung satu tahun lebih, namun sebagian korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, masih ada yang tidur di tenda hingga saat ini.

Diketahui, Cianjur dilanda gempa berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11/2022). Guncangan gempa itu menyebabkan ribuan banguna runtuh dan ratusan orang meninggal dunia.

Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana Syahrudin, mengatakan, hingga Rabu (24/4/2024) masih ada sejumlah warga penyintas gempa bumi tinggal di tenda dari tiga desa di Kecamatan Cugenang.

"Kegiatan kali saya mengunjungi beberapa lokasi yang terdampak gempa bumi pada 2022. Hasilnya memang banyak warga yang masih tinggal di tenda," kata Mulyana dikutip TribunJabar, Rabu (25/4/2024).

Baca juga: Warga Korban Gempa Cianjur Dianiaya Oknum Satpol PP, Begini Kronologinya

Terlihat, Mulyana mendatangi warga yang masih tinggal di hunian sementara di Kecamatan Cugeang, yaitu ke Kampung Pasir Pendeuy, Desa Talaga; Kampung Padaruum di Desa Benjot; dan Kampung Munjul 2, Desa Gasol.

"Tidak hanya masih tinggal ditenda, bahkan ada penyintas gempa yang melahirkan di tenda. Semua keluhan saya tampung dan berusaha untuk membesarkan hatinya," katanya.

Ia mengaku prihati dengan banyaknya penyintas gempa bumi yang masih tinggal di tenda dan menunggu bantuan dana perbaikan rumah segera cair.

"Semua sangat berharap agar bantuan rumah segera turun agar mereka bisa kembali ke rumah seperti sebelum terkena bencana gempa 2022," katanya.

Mulyana mengatakan, para penyintas gempa dalam kondisi seha. Petugas kesehatan dari pukesmas juga sering mengecek kesehatan bayi yang tinggal di tenda.

"Meski dalam keadaan sehat, ini harus tetap diwaspadai. Karena tinggal di tenda rawan terkena penyakit, karena itu salah satu solusi adalah bantuan perbaikan rumah cair," kata dia.

Menurutnya, terkait dengan sejumlah bahan sembako yang diberikan kepada penyintas gempa bumi, hal tersebut merupakan bantuan dari relawan Ampuh.

"Tidak ada satu bungkus mi pun yang saya ambil dari gudang Pemkab Cianjur yang diberikan kepada para penyintas," kata dia.

Korban Meninggal Lebih dari 600 Orang

Pada Kamis (15/12/2022), Bupati Cianjur Herman Suherman mengungkapkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur pada 21 November lalu total tercatat sebanyak 602 jiwa.

Menurutnya, semua korban meninggal akan mendapatkan dana kerahiman.

Untuk tahap pertama ini sebanyak 122 korban meninggal akibat gempa Cianjur telah mendapatkan dana kerahiman yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur.

"Tahap pertama dana kerahiman sebesar Rp 15 juta sudah diberikan kepada sebanyak 122 ahli waris korban meninggal dunia," kata Herman.

Sedangkan sisanya sebanyak 480 jiwa, pada saat itu sedang diajukan kepada Kementerian Sosial (Kemensos).

"Sisanya sebanyak 480 itu akan diajukan secara bertahap, untuk tahap kedua itu mencapai 375 ahli waris, dan tahap ketiga sisanya yaitu 105 ahli waris. Dan semoga dalam waktu dekat bisa segera cair," ucapnya.

Herman menyebutkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi sebanyak 602 jiwa dipastikan telah tervalidasi.

Pihaknya telah mengelar rapat bersama BNPB terkait adanya perbedaan jumlah data korban jiwa akibat meninggal dunia akibat gempa bumi.

"Dalam rapat bersama BNPB soal jumlah korban meninggal dunia sebanyak 602 jiwa itu sudah clear dan tidak dipermasalahkan," kata Herman.

Menurutnya, jumlah korban meninggal sebanyak 602 jiwa tersebut muncul ketika saat melakukan pendataan untuk uang kerahiman kepada Kemensos.

"Jadi pada saat kita akan mengajukan uang kerahiman pemerintah mencatat korba jiwa mulai dari tingkat RT, desa hingga ke setisp kecamatan dan muncullah jumlah itu," kata dia.

Bahkan data yang didapatkan dari BPBD jumlah korban meninggal dunia sebanyak 638 jiwa.

Namun pihaknya telah menganulir beberapa data karena tidak sesuai dengan by name by addres.

"Barusan sudah dicek kembali bersama BNPB dan itu tidak ada masalah, karena itu data real dari lapangan, karena sesuai dengan nama, alamat, tanggal kematian, dan surat keterangan meninggal. Kita tinggal melalukan validasi data di website BNPB," kata dia.

Perbaiki Fasilitas Umum

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memperbaiki gedung milik pemerintah dan fasilitas publik yang terdampak bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.

Pengerjaan yang dilakukan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR meliputi bangunan rusak berat dan sedang.

Ada fasilitas pendidikan, kesehatan, perkantoran, peribadatan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

“Bangunan yang diperbaiki oleh Ditjen Cipta Karya sebanyak 278 bangunan tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Cianjur,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti dikutip Senin (15/5/2023).

Progres pelaksanaan perbaikan pasca-gempa Cianjur hingga 9 April 2023 adalah penanganan fasilitas kesehatan yang diprioritaskan, yaitu 4 puskesmas.

Satu puskesmas telah selesai 100 persen, yaitu Puskesmas Cijedil. Sisanya dalam tahap konstruksi dengan progres 62,42 persen.

Selanjutnya juga dilakukan perbaikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang dengan progres 85,57 persen.

Untuk fasilitas pendidikan diprioritaskan penanganan 216 sekolah.

Saat ini 29 sekolah telah selesai perbaikan dan sudah dimanfaatkan.

Sisanya sebanyak 12 sekolah dalam tahap perencanaan dan sebanyak 175 sekolah tahap konstruksi dengan progres 46,54 persen.

Gedung perkantoran diprioritaskan penanganan 39 bangunan dengan rata-rata konstruksi sebesar 42,30 persen.

Kemudian penangangan SPAM telah dilakukan perbaikan 10 titik kebocoran pipa dan optimalisasi SPAM dengan progres 70,05 persen.

Selanjutnya penanganan fasilitas peribadatan dengan prioritas 3 unit dalam tahap konstruksi, progres 16,84 persen.

Terakhir perbaikan TPA dilakukan penutupan ulang dengan progres konstruksi 89,10 persen.

Selain perbaikan gedung milik pemerintah dan fasilitas public, Ditjen Cipta Karya juga akan menghibahkan sarana prasarana tanggap darurat yang masih tersisa di Cianjur.

Ada toilet portable hidran umum (54 unit), tenda ukuran 4X6 (10 unit), bak sampah bundar (40 unit), dump truck (1 unit), truck angkut (1 unit), truck arm roll (1 unit), mobil vakum tinja (2 unit), dan mobil tangka air akan dipinjam pakai (5 unit).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini