"Saat itu juga baru yang bersangkutan tidak mengelak lagi," tandasnya.
Pihak kepolisian pun langsung meringkus Supriyanto yang merupakan residivis kasus yang sama dan sempat dipenjara selama 11 tahun ini.
Sosok Supriyanto
AKBP Indra menuturkan, Supriyanto ini kesehariannya bekerja serabutan dan melatih silat.
Rumah pelaku juga kerap dijadikan tempat untuk latihan silat.
"Supriyanto ini pekerja serabutan dan melatih silat, rumahnya kerap digunakan untuk berlatih silat," ujar Indra, dikutip dari TribunSolo.com.
Warga sekitar, lanjut Indra, mengaku bahwa Supriyanto tak pernah mengikuti acara sosial kemasyarakatan di lingkungannya.
Pelaku juga sudah cerai sebanyak dua kali.
"Pelaku ini sudah cerai dua kali, dan keterangan dari warga, setiap ada orang meninggal maupun tetangga yang nikah, (pelaku) tidak pernah cawe-cawe berkumpul dengan warga," terangnya.
Supriyanto juga disebut sebagai sosok yang pemarah dan berperilaku kasar terhadap keluarganya.
Selama ini, warga tak pernah mencurigai Supriyanto sebagai pembunuh meski mereka sering melihat korban main ke rumah pelaku.
Baca juga: Populer Regional: Wanita Dibunuh dan Dibakar Kekasih di Wonogiri - Praktik Kawin Kontrak di Cianjur
Motif dan Kronologi Pembunuhan
Motif Supriyanto membunuh Kartia adalah karena korban ingin kembali rujuk dengan suaminya.
Hubungan keduanya adalah sepasang kekasih.
"Motif karena sakit hati, pertama karena kalau tidak salah korban menyampaikan kepada pelaku bahwa korban mau rujuk kepada suaminya," ucap Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, saat di konfirmasi TribunSolo.com.
Sebelum pelaku membunuh korban, keduanya sempat cekcok di dapur rumah milik pelaku.