Dia mengungkapkan rekan korban langsung memberitahu warga sekitar terkait penemuan jasad Bayu di kediamannya.
Saat warga memasuki area kediaman korban, pintu rumah dalam kondisi tertutup.
Lalu, Yovita pun berinisiatif untuk melihat kondisi rumah korban dari jendela samping.
Ternyata, kondisi dalam rumah Bayu sudah berantakan dan terlihat ada bercak darah di karpet.
"Ada celana, karpet sama ada jejak darah. Terus jenazahnya itu ada di kanan pintu, tengkurap," tuturnya, Jumat.
Yovita menduga Bayu telah tewas pada hari sebelumnya, Kamis (4/5/2024), lantaran darah yang berceceran di rumahnya sudah mengering.
Dia juga menuturkan kedatangan dua rekan korban ke rumah korban lantaran adanya kecurigaan.
Adapun kecurigaan yang dimaksud yaitu ponsel korban sudah tidak bisa dihubungi sejak Kamis lalu.
"Temannya itu tadi mampir, karena ngechat WhatsApp (ke korban) tapi nggak dijawab-jawab, terus centang satu," kata Yovita.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Solo dengan judul "Sadisnya Pembunuhan di Boyolali, Sabetan Celurit dan Pukulan Palu Akhiri Hidup Bos Kerajinan Tembaga"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Solo/Zharfan Muhana)