Laporan Wartawan Tribun Batam Yeni Hartati
TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN - Ayah dan ibunda Risma Fatmawati (19), Kaisul dan Norida angkat bicara soal tudingan pelaku pembunuhan di Karimun yang mengaku tidak pernah dilayani oleh korban.
"Saya setiap hari selalu bersama Risma. Dia paling dekat sama saya.
Dia (korban-red) itu kalau keluar kalau tak dengan saya pasti dengan suaminya," ujar Norida kepada jurnalis TribunBatam.id, Yeni Hartati mewawancarainya, Senin (6/5/2024).
Risma Fatmawati (19) warga Perumahan Suku Duane, Paya Togok, Kelurahan Tanjungbatu Kota, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun dibunuh oleh suaminya Iwan.
Norida juga menegaskan tudingan pelaku bahwa korban bermain dengan laki-laki lain dan selingkuh hingga ke berhubungan badan di kamar hotel tidak benar.
"Tudingan itu tidak benar. Dia tidak pernah main ke hotel apalagi selingkuh. Anak (korban) itu seolah menjadi kendaraan saya. Kemana-mana dan apa yang saya buat selalu bersamanya," tegasnya.
Menurutnya, korban yang mempunyai anak laki-laki yang masih berusia 2 tahun 3 bulan.
Baca juga: Raja Tega Suami di Karimun Lumuri Tubuh Istri Pakai Bedak hingga Tusuk Leher Istri Pakai Sikat Gigi
Kondisi itu menurutnya tidak memungkinkan jika ia harus pergi ke hotel dan meninggalkan anaknya.
"Anaknya ini masih kecil, mana bisa jauh dari mamaknya. Gak memungkinkan kalau korban pergi ke hotel bawa anaknya, rumahnya aja di depan. Kalau pergi tentu saya tahu," ujarnya.
Selain itu, pernyataan Iwan yang menyebut jika korban semasa hidup tidak pernah memasak ketika suami pulang kerja juga ia bantah.
Ia mengungkap jika Risma saat memasak berada di rumah Norida.
Setelah masakan siap, ia membawa ke rumah dan memberikan kepada suaminya.
"Alasan masak di sini karena di rumahnya itu tidak ada dapur, tidak ada peralatan masak. Setiap hari Risma selalu masak di sini," timpanya.
Norida sangat menyayangkan kejahatan keji pelaku yang dianggap menantu yang baik, justru telah menghilangkan nyawa anak kandungnya dengan ditusuk menggunakan sikat gigi di bagian leher.
Iwan (23), tersangka pembunuhan di Karimun dimana istrinya sendiri yang menjadi korbannya mengungkap motif atas tindakannya.
Mengarungi bahtera rumah tangga hingga 4 tahun serta dikaruniai seorang anak laki-laki membuat Iwan gelap mata atas sakit hati yang telah lama ia pendam.
"Setiap saya pulang kerja, dia tidak pernah masak. Selalunya saya makan sendiri. Kalau saya suruh masak atau cuci baju, dia (korban-red) selalu bilang kalau bukan babu di rumah ini," timpanya.
Setiap terjadi pertengkaran dalam rumah tangganya, pelaku menyebutkan bahwa ibu mertuanya selalu ikut campur bahkan yang paling membuat pelaku sakit hati, mertua perempuan menyuruh anaknya untuk mencari laki-laki lain.
Selain itu, pelaku juga cemburu dengan menduga bahwa sang istri mempunyai selingkuhan dengan laki-laki lain.
Pelaku pernah memergoki istrinya berhubungan badan dengan laki-laki lain.
Bahkan menurut Iwan saat di rumah, istrinya itu pernah melakukan panggilan video hingga tiga kali sehingga, sakit hati yang telah dipendam oleh pelaku ia luapkan dengan cara yang salah hingga membuat istrinya meregang nyawa di tangannya sendiri.
"Sering kali. Pertama saya jumpa di hotel dengan laki-laki. Kemudian kedua saya pernah jumpa dia pergi dengan laki-laki lain," ujarnya.
"Dan ketiga dia telponan video call terus adalagi video lainnya. Di situlah saya tak akan maafkan dia lagi," timpanya.
Iwan mengaku menyesal karna harus berpisah dengan anaknya.
"Menyesal. Sekarang jauh dengan anak. Kemarin masih bersama-sama sekarang tidak bisa lagi," ujarnya. (TribunBatam.id/Yeni Hartati)
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Suami Bunuh Istri di Kundur Karimun Kepri, Ibu Risma Bantah Tudingan Tersangka