Lebih lanjut ia pun berharap dengan banyaknya perhatian dari berbagai pihak dapat membantu Gibran.
Ayah Gibran Bekerja Sebagai Buruh Bangunan
Ayah Gibran bernama Hamzah diketahui bekerja sebagai buruh bangunan.
Ketika peristiwa direkam Ahmad Saugi, seorang petugas listrik, ayah Gibran diketahui sedang tidak berada di rumah.
Hamzah diketahui sedang bekerja sebagai pekerja bangunan di wilayah Tangerang Selatan dan tidak mengetahui kejadian tersebut.
Hamzah, merasa terpukul dengan peristiwa yang menimpa keluarganya.
Pria berambut ikal itu tak menyangka jika keluarganya kini menjadi sorotan.
Hamzah sedih karena putranya yang bernama Gibran viral karena merasa kelaparan.
Kesedihan Hamzah bertambah karena istrinya malah memarahi Gibran, bukannya memberi makan Gibran yang lapar.
Atas peristiwa kelaparan yang menimpa Gibran, kini rumah Hamzah disambangi banyak orang yang datang karena rasa simpatik.
Pemerintah Kecamatan Bojonggede dan perangkat Desa Rawapanjang pun segera mendatangi lokasi.
Walhasil Hamzah sekeluarga menerima bantuan.
Hanya saja yang jadi sorotan adalah ketika rumah Hamzah diberi tanda khusus.
Kertas putih bertuliskan rumah dalam pengawasan tertempel di dinding rumah Hamzah.
Usut punya usut, surat yang ditulis menggunakan pulpen tersebut dibuat oleh inisiatif RT setempat.