TRIBUNNEWS.COM - Banjir bandang menerjang empat kabupaten di Sumatra Barat yakni Kabupaten Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang Pariaman, Sabtu (11/5/2024).
Dari data sementara yang diterima Tribunnews.com, tragedi tersebut merenggut 43 korban jiwa.
Riswan, warga Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam menceritakan detik-detik banjir bandang terjadi.
Riswan menuturkan, kejadian berlangsung begitu cepat.
"Bunyi batu bergesekan dan suara air bergemuruh. Akhirnya rumah, kendaraan, warung, dan sekolah hilang," kata Riswan, dilansir TribunPadang.com.
Ia mengungkapkan, banjir ini membawa kayu setinggi 2 meter sampai 8 meter dan bebatuan yang sangat besar sekira ukuran mobil dan motor.
Banyak bangunan hingga kendaraan tersapu banjir bandang.
"Airnya juga sangat amat besar, sehingga banyak bangunan hilang tak tersisa terdampak banjir ini," ungkapnya.
Ia menjelaskan, satu sekolah nyaris tak tersisa di IV Koto Agam.
Rumah makan, warung dan rumah warga juga hilang entah kemana puingnya.
"Kendaraan yang terparkir di luar rumah turut disapu oleh banjir besar ini," imbuhnya.
Baca juga: Update Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi: 43 Orang Meninggal, Kepala BNPB akan Tinjau Lokasi
Hal senada juga disampaikan Martis, warga Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto.
Di rumah Martis, air menghanyutkan kedai harian semi permanennya dan mobil merek Xpander.
Kedai itu hanyut beserta isinya yang tidak terlihat lagi puing material dan isi kedainya.