Sementara fisik mobilnya masih terlihat meski sudah hampir setengah penyok, menahan batu besar yang terbawa banjir.
Beruntungnya, rumah Martis masih berdiri, meski kaca-kaca dan bagian dalamnya dipenuhi lumpur.
Di sisi lain, nasib pilu dialami Liza di Nagari Limo Kaum, Kecamatan Limo Kaum, Kabupaten Tanah Datar.
Tangis Liza tak terbendung saat mendapati rumah mertuanya sudah hancur.
Pilunya, Liza kehilangan ibu mertua, keponakan dan cucunya.
"Sampai sekarang mereka belum ditemukan, entah masih tertimbun di rumah atau banjir membawa mereka ke tempat lain," ungkapnya dengan air mata berlinang.
Dikatakan Liza, proses evakuasi terus dilakukan, puing juga sudah dibersihkan, namun belum ada tanda keberadaan anggota keluarganya.
"Saya cuma berharap mereka cepat kembali dan bertemu kami lagi," tukasnya.
43 Orang Meninggal Dunia
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, 43 orang meninggal dalam bencana banjir bandang di Sumatra Barat.
Baca juga: Ibu Mertua dan 4 Kerabat Tersapu Banjir Bandang di Tanah Datar, Liza Berharap Mereka Cepat Kembali
Adapun rincian korban meninggal di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar 14 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang, Kabupaten Padang Panjang 2 orang.
Sementara itu, masih ada 15 korban dalam pencarian.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Riswan Kenang Malam Mengerikan: Rumah, Sekolah, dan Kendaraan Hilang Disapu Banjir Bandang di Agam
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPadang.com/Panji Rahmat/Arif Ramanda Kurnia)