Selain sembilan orang siswa yang tewas, ada satu orang guru yang bernasib sama.
Guru bernama Suprayogi (65) jadi korban meninggal dalam kecelakaan maut tersebut.
Mengutip Wartakotalive.com, ternyata Suprayogi adalah seorang guru idola murid-muridnya.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Nasrullah, Humas Yayasan kesejahteraan Sosial yang menaungi SMK Lingga Kencana.
Ia menuturkan, Suprayogi adalah guru senior yang berdedikasi tinggi dalam menjalankan pekerjaannya sebagai seorang guru.
"Beliau sudah 15 tahun mengajar di sini (SMK Lingga Kencana). Pengabdiannya luar biasa dan itu jadi contoh bagi kami guru-guru di sini," tuturnya.
Supriyadi ini juga dikenal sebagai guru idola bagi murid-muridnya.
"Dia termasuk guru senior, jadi panutan kita," kata Nasrullah.
Selain jadi idola para murid dan panutan bagi rekan kerja, Suparyogi juga sosok yang berkontribusi besar di lingkungan tempat tinggalnya.
Indra, ketua RT tempat Suprayogi tinggal menuturkan bahwa almarhum adalah sosok penggerak di lingkungannya.
Baca juga: Mengenang Tragedi Paiton, Kecelakaan Bus Pariwisata yang Menewaskan 51 Pelajar SMK Yapemda Sleman
Lewat ide dan gagasannya, lingkungan RT 05 RW 03 Rangkapan Jaya Baru menjadi maju.
“Pun menjadi guru beliau sangat diidolakan oleh murid-muridnya karena beliau supel, bergaul di masyarakat juga jadi motivasi kita,” kata Indra.
“Banyak sekali pembangunan di lingkungan ini dari ide-ide beliau,” sambungnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Berat Perjuangan Mahesya Demi Ikut Perpisahan SMK, Kini Tewas, Cita-cita Almarhum Dikenang Ibunda dan di WartaKotalive.com dengan judul Kecelakaan Maut Bus di Ciater: Suprayogi Guru Senior di SMK Lingga Kencana Depok Jadi Sosok Panutan
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsBogor.com, Khairunnisa)(Watakotalive.com, Hironimus Rama)