Namun ia mengaku tidak bisa memastikan hal tersebut karena pada saat kejadian posisinya sedang dianiaya.
"Pelaku yang kita liat enam orang, tapi sebenernya ada lebih. Jadi pada saat orang-orang itu ada yang ikut-ikutan tapi kita engga bisa ngeliat karena serangannya bertubi-tubi," katanya.
Sementara itu, H yang saat itu datang menemui seniornya bersama RF mengaku mengalami hal yang sama.
Remaja berusia 15 tahun itupun mengaku trauma setelah mendapat perlakuan kasar dari para seniornya tersebut.
"Ditonjokin terus sempat di kasih minum, abis itu dipukul lagi bagian kepala pokoknya sampai pinggang. Saya dijedotin di tiang ranjang," ujarnya kepada wartawan, Selasa (14/5/2024).
H menggambarkan, pada saat itu suasananya sangatlah mencekam.
Ia disiksa di tempat yang sunyi dan temaram.
Dengan kondisi di bawah tekanan, mereka berdua pun hanya bisa pasrah menahan pukulan demi pukulan dari para seniornya.
"Sempat teriak, tapi kata senior 'lu kalau dipukuli sama senior jangan teriak' akhirnya pasrah," terangnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pengakuan Korban Penganiayaan di Ponpes Pamijahan Bogor: Dijedotin ke Tembok Hingga Dilempari Botol