TRIBUNNEWS.COM - Sabtu (11/5/2024) malam nampaknya jadi malam yang panjang bagi Arnis, warga Kapalo Koto, Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Ia menjadi salah satu korban selamat dari banjir bandang lahar dingin yang menerjang sejumlah wilayah di Sumatera Barat pada Sabtu malam.
Kepada TribunPadang.com, ia menceritakan perjuangannya dan sang istri untuk menyelamatkan diri.
Pada Sabtu malam tersebut, ia sedang berada di dalam kamarnya dan hendak tidur.
Namun, tiba-tiba ada suara air bercampur batu di belakang rumahnya.
"Suaranya cukup keras dan mengganggu, sehingga saya sudah waspada," ujarnya.
Benar saja, saat membuka tirai jendela kamar, air sudah hampir setinggi pintu jendela kamarnya.
Ia dan istrinya pun was-was hingga mendengar suara rumah roboh di bagian belakang rumahnya.
Saat hujan mulai reda, ia mendengar suara orang minta tolong.
Arnis melangkah ke luar, bersama doa, ia menyibak air setinggi paha menuju sumber suara.
"Di sebelah ada ibu dan anak yang minta tolong, tapi tidak bisa saya bantu karena air sangat deras," kata Arnis.
Baca juga: Korban Tewas akibat Banjir Bandang di Sumbar Bertambah 8 Menjadi 58 Orang, 35 Lainnya Masih Dicari
"Umi tunggu di sana saja, saya tidak bisa tolong umi," kata Arnis mencontohkan percakapan terakhirnya.
Tak lama kemudian, tembok rumah samping rumahnya jebol, tetangga beserta rumahnya hanyut terbawa banjir.
Masih di tengah terjangan banjir, ia pun berusaha menggapai tiap yang berada cukup tinggi di dalam garasi rumahnya sambil bertahan dari terjangan banjir bandang.