Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat dihebohkan dengan temuan potongan tubuh manusia tanpa kepala, Rabu (15/5/2024).
Potongan tubuh tanpa kepala tersebut ditemukan oleh petugas normalisasi saluran dinas PUPR di kawasan Jl Danau Sentarum Pontianak, Kota Pontianak.
Petugas kebersihan tersebut menemukan potongan tubuh dari pinggang hingga paha.
Sementara itu, tubuh bagian atas hingga kepala tak ada di lokasi yang sama.
Temuan lantas dikonfirmasi oleh Kapolsek Pontianak Kota, Kompol Eeng Suwenda.
"Awalnya kami mendapat laporan dari petugas normalisasi saluran selokan Dinas PUPR Kota Pontianak yang sedang melaksanakan pengerjaan pembersihan saluran air menemukan potongan tubuh dari pinggang sampai kaki menggunakan celana biru," ungkapnya, dikutip dari TribunPontianak.co.id.
Tim Inafis dari Polresta Pontianak pun langsung datang ke lokasi untuk mengidentifikasi potongan tubuh tersebut.
Kemudian, potongan tubuh manusia yang diduga korban pembunuhan ini dibawa ke RS Bhayangkara Anton Sujarwo untuk diautopsi.
"Kami masih melakukan penyelidikan terkait identitas potongan tubuh tersebut dan melakukan upaya pencarian bagian tubuh yang lain,"
"Dugaan sementara kami temuan ini terkait korban pembunuhan dan kami akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini," jelas Kompol Eeng Suwenda.
Sementara itu, ditemui di tempat berbeda, Kasatreskrim Polresta Pontianak, Kompol Antonius Trias Kuncorojati menuturkan, pihak kepolisian bakal lakukan tes DNA kepada korban.
Baca juga: Temuan Potongan Tubuh Tanpa Kepala di Pontianak Viral, Polisi Cari Sisa Potongan Tubuh Lainnya
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui identitas jasad tersebut.
"Saat ini jasad tersebut telah kami bawa ke RS Bhayangkara, kami akan melakukan tes DNA untuk mengetahui identitas dari jasad tersebut," ujar Kompol Antonius kepada TribunPontianak.co.id.
Dari hasil pemeriksaan luar, potongan tubuh manusia yang ditemukan tersebut diduga berjenis kelamin laki-laki dengan usia antara 30-40 tahun.
Pihak kepolisian juga belum menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.
Sementara itu, untuk mengungkap penyebab kematian korban, pihak kepolisian harus mengetahui identitasnya terlebih dahulu.
"Sehingga kita bisa mengecek keluarga dari korban, kemudian kita bisa mencari alat bukti yang lain, untuk menemukan adanya dugaan peristiwa pidana," jelasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian juga masih mencari potongan tubuh lainnya.
Karena berdasarkan keterangan petugas kebersihan, mereka sempat menemukan bagian tengkorak, namun karena tidak menyadari itu merupakan bagian dari manusia mereka memasukkan itu ke dalam karung sampah dan membuangnya.
Ditemukan Petugas Kebersihan
Diwartakan sebelumnya, potongan tubuh manusia ditemukan di parit di Jalan Danau Sentarum, Kota Pontianak.
Seorang saksi, Tika menuturkan bahwa sebelumnya ada petugas yang sedang membersihkan parit dan mengangkat sampah dari parit.
Lalu, petugas tersebut mengangkat potongan tubuh bagian bawah manusia dari dalam parit.
Semula warga mengira yang diangkat adalah sampah, ternyata bagian tubuh manusia.
"Awalnya dikira sampah, pas diangkat ternyata mayat," kata Tika, yang bekerja tak jauh dari lokasi.
Bagian tubuh manusia yang ditemukan ia katakan merupakan bagian perut ke bawah dengan kondisi daging hancur, dan mengenakan celana pendek.
3 Jasad Tanpa Kepala
Sementara pada kasus lain, polisi menyatakan tiga jasad tanpa kepala yang ditemukan di pesisir Lampung pada Agustus-September 2023 bukan korban mutilasi.
TribunLampung.co.id memberitakan, ketiga jenazah telah diidentifikasi dan diduga merupakan jenazah anak buah kapal (ABK) KM Bintang Mutiara Jaya, yang mengalami kecelakaan laut pada 21 Agustus 2023.
Penemuan jasad tanpa kepala dianggap sebagai hal yang wajar karena jenazah mengalami pembusukan normatif di air laut sehingga organ tubuh terputus.
Jenazah tanpa kepala yang ditemukan di Lampung dipastikan sebagai korban kecelakaan laut kapal nelayan asal Indra Mayu, Jawa Barat.
Tiga dari empat jenazah tanpa kepala yang ditemukan di pantai Lampung tersebut identik dengan nelayan korban kecelakaan laut di seputaran Cirebon, Jawa Barat.
Tiga jenazah tanpa kepala yang ditemukan di Lampung sudah diketahui identitasnya berdasar hasil tes DNA yang dilakukan oleh Polda Lampung.
Akan tetapi masih ada dua keluarga dari nelayan yang hilang belum memberikan sampel darah hingga satu jenazah belum diketahui.
Sedangkan Dokkes Polda Lampung belum dapat menyimpulkan apakah satu jenazah yang masih misterius ini merupakan bagian dari kelompok nelayan yang hilang asal Indra Mayu.
Polda Lampung membeberkan identitas jenazah tanpa kepala yang ditemukan di perairan laut Lampung, Rabu (18/10/2023).
Diketahui, dari empat jenazah tanpa kepala yang ditemukan, tiga di antaranya sudah teridentifikasi.
Sedangkan satu jenazah lainnya masih misterius.
Baca juga: Kresek yang Ditemukan Tukang Sapu di Parkir Terminal Bandara Ngurah Rai Ternyata Isinya Jasad Bayi
Berdasarkan hasil tes DNA, jenazah tanpa kepala diduga kuat identik dengan nelayan korban kecelakaan laut asal Indramayu, Jawa Barat, pada 21 Agustus 2023 lalu.
Lokasi kecelakaan berada di seputar Cirebon, Jawa Barat.
Kabiddokes Polda Lampung Kombes Mardi Sudarman menyebutkan identitas tiga jenazah tanpa kepala tersebut.
Sampel X1, jenazah tanpa kepala yang ditemukan di Lampung Selatan, teridentifikasi sebagai Kasdi atau Tarsoni, anak biologis dari Kayib.
Hasil tes DNA sama hasilnya dengan sampel X1 dari jenazah tanpa kepala yang ditemukan di perairan laut Tanggamus.
"Kasdi dan Tarsoni ini keduanya adalah kakak-beradik biologis," ujar Mardi Sudarman.
Baca juga: Kisah N, Seorang Istri yang Tinggal dengan Jasad Suami dan Tak Sadar Pasangannya Telah Meninggal
Sedangkan untuk sampel X2, jenazah tanpa kepala yang ditemukan di perairan laut Lampung Selatan, teridentifikasi sebagai Agus Sudanto, anak biologis dari Sri Anisa.
"Dan yang terakhir, profil DNA X2 jenazah tanpa kepala yang ditemukan di Tanggamus, belum dapat teridentifikasi karena tidak ada kecocokan sampel DNA antara yang bersangkutan dengan sampel pembanding," jelasnya.
"Sehingga kesimpulan saat ini, tiga jenazah cocok dan satu jenazah tidak cocok," lanjut dia.
Mardi mengaku belum bisa menyimpulkan apakah jenazah yang belum diketahui identitasnya tersebut masih bagian dari kelompok nelayan itu.
Sebab, ada dua dari sembilan keluarga korban yang dinyatakan hilang belum memberikan sampel darah pembanding.
Diketahui, kelompok nelayan tersebut terdiri dari 12 kru.
Dalam kecelakaan tersebut, 3 orang selamat dan 9 orang hilang.
Dari 9 keluarga korban hilang, 7 di antaranya memberikan sampel darah pembanding untuk keperluan tes DNA.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul VIRAL Potongan Tubuh tanpa Kepala di Pontianak Diduga Korban Pembunuhan, Siapa Nama Korban?
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPontianak.co.id, Ferryanto)(TribunLampung.co.id)