News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengakuan Ayah yang Bunuh Anak Balitanya di Tulungagung, Dapat Bisikan Gaib hingga Kesal

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bapak pembunuh balita di Tulungagung, RAP (29) saat pertama kali diamankan di Mapolsek Rejotangan.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang balita laki-laki, MAK (3) di Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur meninggal dunia akibat dicekik oleh ayahnya sendiri, (RAP29), Minggu (12/5/2024) malam.

Pelaku diduga mengalami depresi saat melakukan kekerasan kepada anak kandungnya sendiri.

Untuk itu, RAP harus menjalani proses pemeriksaan psikologi sejak Selasa (14/5/2024).

"Pemeriksaan pertama belum selesai, karena kondisi terduga pelaku belum memungkinkan," ujar Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi, Jumat (17/5/2024).

Pemeriksaan kejiwaan tersebut bertujuan untuk memastikan RAP dalam kondisi sehat secara kejiwaan.

Diketahui, RAP dipulangkan dari Taiwan pada 1 Mei 2024 setelah bekerja kurang dari 1 tahun karena gejala gangguan kejiwaan.

Selama proses penyidikan, pengakuan RAP selalu berubah-ubah.

Sebelumnya, pelaku mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan kekerasan kepada korban.

Namun lain waktu, RAP mengaku kesal karena anaknya masih mengajak bermain saat dirinya akan istirahat.

"Kami masih dalami pengakuan terduga pelaku, karena menurut keterangan saksi dia dipulangkan dari Taiwan karena depresi," ungkap Arsya.

Saat ini, RAP ditahan di rumah tahanan Polres Tulungagung.

Baca juga: Nasib 2 Pegawai Dinkes Tulungagung yang Terlibat Pesta Narkoba, Sempat Hilang Kontak saat Kerja

Selama proses penahanan, RAP juga disatukan dengan tahanan lain.

Para tahanan lain juga diminta mengajak RAP selalu berkomunikasi.

"Dia lebih mengkhawatirkan jika sendirian. Karena itu dia terus diajak komunikasi tahanan lain," kata Arsya.

Kronologi Pembunuhan 

Kejadian meninggalnya korban bermula di Minggu malam sekira pukul 20.00 WIB.

Saat itu, pelaku meminta anggota keluarganya untuk keluar rumah.

Kemudian, pelaku bermain dengan korban dan menggendongnya.

"Saat itu tidak ada yang curiga, semua juga keluar dari dalam rumah," ujar Kapolsek Rejotangan, AKP Kasiyanto, Senin dini hari, setelah olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Pukul 20.30 WIB, ibu korban berinisial AJ (23) curiga saat melihat sang anak tak sadarkan diri dengan kondisi telentang di atas sofa di ruang tengah.

Selain itu, kondisi tubuh MAK juga membiru, seperti di bagian kakinya.

Keluarga kemudian membawa MAK ke Puskemas Rejotangan, tapi nyawanya tak terselamatkan.

"Sesampai di Puskesmas sempat dilakukan pemeriksaan. Pihak Puskesmas menyatakan, korban sudah meninggal dunia," sambung Kasiyanto.

Setelah memeriksa kondisi jenazah, polisi menduga MAK meninggal karena dicekik.

Polisi juga menemukan ceceran air seni MAK di sofa tersebut.

Dugaan tersebut dikuatkan saksi yang sempat melihat pelaku menindih tubuh korban.

"Dugaan kami, korban dicekik sambil ditindih oleh terduga pelaku. Ada bantal juga sebagai alat bantu," ungkap Kasiyanto.

Kini, polisi telah mengamankan pelaku dan juga sejumlah barang bukti seperti sofa dan bantal.

Artikel ini telah tayang di Surya dengan judul Terduga Bapak Pembunuh Balita di Tulungagung Masih Lakukan Rangkaian Tes Kejiwaan

(Tribunnews.com, Widya) (Surya.co.id, David Yohanes)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini