Selain itu, tambahnya lagi, BMKG juga telah memasang teknologi penahan hujan dan sudah dilakukan sebanyak dua kali.
Namun hanya bisa dilakukan untuk siang hari, yang malam hari masih belum bisa dilakukan. Tapi hujan yang turun pada malam hari sudah tidak terlalu deras.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak perlu cemas. Tetap waspada. Kami dari BMKG akan melaporkan peringatan dini setiap jamnya baik itu hujan ekstrem maupun hujan biasa," tuturnya.
Belasan korban Masih Dicari
Terbaru ini, ada 14 orang yang masih dilaporkan hilang.
Tim SAR gabungan pun lanjutkan pencarian hari ini, Jumat (17/5/2024).
Pencarian hari ini adalah hari keenam sejak kejadian, Sabtu (11/5/2024). Pencarian korban dilakukan di sembilan sektor meliputi Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
"Dapat kami sampaikan bahwa korban yang akan kita cari ialah 14 orang, satu di Agam dan 13 di Tanah Datar," kata Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik.
Abdul Malik menambahkan sampai saat ini, pihaknya tidak mendapatkan lagi laporan korban yang hilang dari keluarga korban.
Serta sudah ditemukan 61 orang meninggal dunia dan yang belum teridentifikasi 5 orang, termasuk korban yang ditemukan di Sijunjung.
Abdul Malik menambahkan, 61 orang yang ditemukan meninggal dunia ini sesuai dengan data DVI yang telah dibawa ke rumah sakit.
“Dari 61 ini, 5 korban belum teridentifikasi,” katanya.
Menurut Abdul Malik, jika nanti hasil identifikasi DVI, korban yang ditemukan di Sijunjung merupakan Warga Tanah Datar, maka pencarian akan diperluas ke Sijunjung
"Akan dibuka posko di sana (Sijunjung) dan dilakukan pencarian sampai Teluk Kuantan Riau," ungkapnya.
Selain itu, pencarian juga akan diperpanjang. Tidak hanya sesuai SOP Basarnas selama 7 hari, namun sampai SK masa tanggap darurat.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul BMKG Temukan 25 Titik Hulu Sungai Saling Bertemu Sekitar Gunung Marapi Penyebab Utama Banjir Bandang dan Pencarian 14 Korban Banjir Bandang Sumbar Berlanjut, Berpotensi Diperluas Sampai Teluk Kuantan Riau