TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Apolos Bagau memanfaatkan kesempatan di sela-sela pelaporan pertanggungjawaban dirinya selaku Penjabat Bupati Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, pertengahan Mei 2024 bertemu sejumlah pihak yang akan membantu pembangunan di daerah yang dipimpinnya.
Salah satu yang ditemui oleh mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Tengah itu adalah IPB University.
Apolos ingin memastikan kelangsungan perkuliahan mahasiwa asal Kabupaten Intan Jaya.
Baca juga: Terungkap, Terjadi Kontak Senjata Aparat Keamanan dengan OPM di Intan Jaya Jelang Penghitungan Suara
Inisiatif lainnya dari Apolos yang dilantik sebagai penjabat bupati pada 29 Desember 2022 itu adalah keinginan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi negeri yang berpusat di Kota Bogor terkait pengembangan pendidikan dan peningkatan sumber berdaya manusia.
IPB University pun menyambut tawaran kerja sama itu dan menyiapkan tempat bagi puluhan calon mahasiswa baru asal Kabupaten Intan Jaya untuk dapat melanjutkan studi di kampus yang letaknya tak jauh dari Istana Kepresidenan Bogor tersebut.
Menurut birokrat kelahiran Bilogai, 16 Desember 1976 itu, upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya menggandeng IPB University ini dilakukan sebagai bagian dari langkah afirmatif. Sehingga memungkinkan anak-anak dari orang asli Papua (OAP) bisa melanjutkan studi di universitas atau kampus-kampus terbaik di Indonesia.
“Ini bagian dari upaya kami agar anak-anak dari Intan Jaya bisa mengenyam pendidikan tinggi di kampus-kampus terbaik di tanah air. Setelah lulus bisa kembali ke Intan Jaya untuk sama-sama membangun daerah," jelas Apolos.
Birokrat senior asli Papua ini ternyata juga sudah merencanakan kerja sama dengan sejumlah universitas lainnya di Pulau Jawa yang berfokus di bidang kesehatan. Hal ini menurut Apolos agar ada banyak mahasiswa dari Kabupaten Intan Jaya yang bisa menjadi tenaga medis.
“Kabupaten Intan Jaya masih sangat kekurangan tenaga medis. Apalagi sering terjadi konflik yang membuat tenaga medis enggan masuk atau bekerja di Intan Jaya. Makanya harus banyak anak-anak asli Papua yang bisa diupayakan untuk mengisi kekosongan ini," urai Apolos.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Anggota KKB Defianus Kogoya, Mahasiswa Manokwari Tuntut Keadilan HAM Bagi OAP
Dia menerangkan, Pemkab Intan Jaya juga telah memberikan bantuan pendidikan bersifat hibah kepada mahasiswa asal Intan Jaya yang sedang melanjutkan studi di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Institut Kesehatan Immanuel, keduanya berada di Kota Bandung, Jawa Barat.
Bantuan yang diberikan meliputi laptop, printer, hingga kuota internet. Hal ini dilakukan agar mahasiswa asal Intan Jaya bisa fokus pada pendidikannya dan tidak terkendala persoalan-persoalan mendasar yang kerap dialami mahasiswa perantau, termasuk dari Papua.
“Saya berharap dengan bantuan yang diberikan, anak-anak dari Papua, khususnya dari Intan Jaya lebih fokus dalam menyelesaikan studi mereka. Para pelajar atau mahasiswa ini adalah aset daerah dan aset bangsa yang perlu mendapat perhatian penuh,” ungkap Apolos.
Dirinya juga akan terus mengidentifikasi sebaran dan di mana saja mahasiswa asal Intan Jaya untuk juga diberikan bantuan dan perhatian yang memadai dari Pemkab Intan Jaya.