"Saat kejadian memang semua rata-rata tertidur karena perjalanan pulang dari study tour," terang Hartono, Rabu (22/5/2024).
Bahkan, Hartono mengatakan bahwa dia bersebelahan dengan ECH yang menjadi salah satu korban tewas.
"Jadi saya duduk bersebelahan dengan pak Edi, tepat dibelakang sopir bus. Pak Edi merupakan guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di sekolah. Pak Edi terkena luka serius di kepalanya" tutur Hartono.
Hartono menyebut bahwa dirinya tidak memiliki firasat apapun sebelum kecelakaan tersebut terjadi.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa agenda study tour memang kerap diadakan oleh sekolah bagi kelas 9 yang akan lulus.
"Ini memang agenda tahunan para siswa kelas 9. Untuk bus nya pun ini kali kedua menggunakan armada yang sama," tambahnya.
Ia menjelaskan jika tujuan study tour para siswa ini ke Jogjakarta dengan mengunjungi sejumlah tempat wisata.
"Kami study tour ke Jogjakarta yakni Pantai Parangtritis, Malioboro, dan Candi Prambanan. Jadi perjalanan satu hari dua malam," urainya.
Hartono membenarkan jika rombongan berangkat dari sekolah dengan total penumpang 50 an mulai dari siswa, guru, dan staf sekolah.
Kapolda Bakal Tindak Tegas Perusahaan Bus Lalai
Masih dikutip dari Tribun Jatim, Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto bakal menindak tegas perusahaan bus yang lalai berkaca dari kecelakaan bus study tour SMP PGRI 1 Wonosari, Malang.
Imam mengungkapkan pihaknya melalui Ditlantas Polda Jatim bakal mengumpulkan perusahaan jasa angkutan bus dalam waktu dekat.
"Dicek betul, kemudian diajak bicara SOP kita refresh kembali. Kalau bus sudah gak layak sebaiknya di-grounded. Mudah-mudahan kalau itu bisa disepakati angka kecelakaan bisa kita tekan seminimal mungkin," ujarnya saat ditemui awak media di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (22/5/2024).
Terkait kecelakaan tersebut, Imam telah menginstruksikan Unit Laka Satlantas Polres Jombang yang menangani kasus kecelakaan tersebut, untuk menindak tegas pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan.