TRIBUNNEWS.COM - Sumur tua di Dukuh Somoragen, Desa Joho, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah telan korban jiwa.
Seorang pria ditemukan tewas di dalam sumur tua tersebut, Rabu (22/5/2024).
Kapolsek Prambanan, AKP Jaenudin, mengonfirmasi hal tersebut.
"Iya benar," ujar Jaenudin.
Sementara itu, Kades Joho, Yulis Susanto juga menuturkan hal senada.
Ia mengatakan, korban bukan warganya.
"Korbannya warga Desa Dompyongan (Jogonalan), tapi (lokasi) tercebur di Desa Joho," kata Yulis, dikutip dari TribunSolo.com.
Ia menuturkan, korban diduga tercebur karena terpeleset saat mencari rumput.
"Diduga terpeleset, saat mencari rumput," ucapnya.
Pihak terkait pun langsung menuju ke lokasi dan melakukan evakuasi.
Kronologi Penemuan
Baca juga: Menceburkan Diri ke Sungai Ciliwung, Warga Jaktim Dilaporkan Tenggelam Lalu Menghilang
Jasad pria yang tercebur di sumur tua tersebut pertama kali ditemukan lantaran terciumnya bau tak sedap oleh warga sekitar.
Warga Desa Joho, Alaika (24) menuturkan, sumur tersebut berada di lahan milik warga.
Sumur tua itu juga tertutup oleh semak-semak.
"Warga tahu ada bau, di cari dari sini (sumur),"
"Tadinya tertutup semak-semak, dibersihkan lihat ada (jasad) orang," ucapnya kepada TribunSolo.com.
Lahan ini dekat rumah kosong, milik mbah Sainem.
"Sudah kosong, 3 bulan terakhir," ucapnya.
Selain sumur yang menjadi lokasi kejadian, tidak jauh juga terdapat sumur tua yang sama.
Sosok Korban
Korban yang bernama Nyamik (45) alias S ini merupakan warga Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Klaten.
Kades Dompyongan, Sarono mengatakan, korban ini memiliki gangguan kejiwaan.
Kesehariannya, korban mencari pakan kambing.
"Dia agak kurang kejiwaannya, sehari-hari muter sepedaan mencari pakan kambing," ujar Sarono.
Tribun Solo mewartakan, Nyamik telah dilaporkan menghilang sejak 8 Mei 2024 lalu.
Baca juga: Dua Orang Kakak Beradik di Nias Ditemukan Tewas dalam Sumur Kamar Mandi Rumah
"Tanggal 8 pergi, sampai tanggal 9 ditunggu sama keluarga tidak kembali,"
"Langsung buat laporan kehilangan keluarga," jelasnya.
Sarono menuturkan, ia mengetahui bahwa korban yang tercebur ke sumur adalah warga setelah melihat sepeda korban berada di dekat lokasi.
Proses Evakuasi
Evakuasi dilakukan oleh tim SAR kabupaten Klaten.
Komandan SAR Klaten, Irwan Santosa, menuturkan sebelum melakukan evakuasi, pihaknya melakukan asesmen terlebih dahulu.
"Kami mendapatkan laporan dari relawan Desa kepada kami, dari tim SAR lalu melakukan proses asesmen dulu dengan datang ke lokasi," ujar Irwan kepada TribunSolo.com.
Sumur tua tersebut, memiliki kedalaman sekitar delapan meter.
Pihak SAR Klaten, dibantu Damkar, PMI, TRC-BPBD, relawan Desa, TNI-Polisi ikut mengamankan proses evakuasi.
"Kita lakukan proses evakuasi dengan menggunakan sistem block and trackle dan berhasil kita angkat kita naikkan (jenazah)," ucapnya.
Ia menuturkan, tim kesehatan yang melakukan pemeriksaan juga tak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Dari pihak dokter dari Puskesmas tadi menyatakan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh," jelasnya.
Ia menuturkan, dalam proses evakuasi, petugas yang turun ke dalam sumur harus menggunakan alat bantu pernapasan.
"Namun karena kedalaman sumur dalam kondisi air sudah pekat dan bau, tadi terpaksa turun menggunakan alat bantu pernapasan," ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Evakuasi Mayat Pria di Sumur Tua Klaten, Makan Waktu 1 Jam, Sampai Pakai Alat Bantu Pernapasan
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Zharfan Muhana)