TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 15 kios, 5 bangunan sekolah serta mess guru di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah dibakar Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM), Selasa (21/5/2024) malam.
Kemudian terjadi aksi baku tembak antara TPNPB-OPM dengan aparat TNI hingga Rabu (22/5/2024) dini hari.
Satu anggota OPM bernama Detius Kogoya (21) meninggal dalam aksi kerusuhan ini.
Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan aksi pembakaran sekolah diinisiasi oleh Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Undius Kogoya dan Panglima TPNPB Kodap XIII Paniai, Mathius Pigai.
Mereka bertangung jawab atas aksi penembakan dan pembakaran di Paniai.
Selain bangunan sekolah dan kios warga, OPM juga membakar sebuah pom bensin di perbatasan Distrik Enarotali, Paniai.
Seorang penjaga kios yang dituduh sebagai anggota TNI juga ditembak.
Menurutnya, anggota OPM yang tewas dalam aksi pembakaran ini sudah aktif di OPM sejak muda.
"Satu anggota pasukan elite Kodap VIII Intan Jaya atas nama Detius Kogoya alias Masyarakat Kogoya gugur pukul 12.00 WIB.
"Jenazah korban tidak bisa dievakuasi karena posisinya di tengah-tengah baku tembak," jelasnya, Kamis (23/5/2024), dikutip dari TribunPapua.com.
Sosok Anggota OPM yang Tewas
Baca juga: 5 Fakta OPM Lakukan Pembakaran di Paniai: Guru Alami Trauma, Ajudan Undiun Kogoya Tewas Tertembak
Pada Rabu (25/5/2024), kondisi keamanan berangsur membaik dan para pasukan OPM dapat dipukul mundur.
Salah satu anggota TPNPB OPM dapat ditangkap dalam keadaan kritis dan dievakuasi ke RSUD Paniai.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengatakan anggota TPNPB OPM yang ditangkap bernama Basoka Lawiya.
Ia memiliki jabatan penting di TPNPB OPM wilayah Paniai.