TRIBUNNEWS.COM - Warga Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, LK (52), tega memukuli ibu kandungnya sendiri yang berusia 66 tahun.
LK menganiaya sang ibu lantaran sakit hati tidak diberi uang Rp250 ribu seperti yang ia minta.
Kapolsek Sinjai Selatan, Iptu Massalinri, menuturkan aksi penganiayaan itu terjadi di Desa bulukamase, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai.
“Benar kejadiannya Jumat (24/5/2024) kemarin sekitar pukul 16.00 Wita,” katanya, Sabtu (25/5/2024), dikutip dari Tribun-Timur.com.
Massalinri mengatakan pelaku sudah berhasil diamankan.
“Kita sudah mengamankan terduga pelaku untuk dimintai keterangan dan dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Massalinri mengungkapkan kejadian bermula ketika korban tengah duduk-duduk di dalam rumah.
Lalu, LK tiba-tiba datang dan meminta uang kepada senilai Rp250 ribu.
Namun, korban menolak permintaan anaknya tersebut.
“Namun, korban tidak bisa memenuhi permintaan pelaku sehingga seketika itu pelaku memukul korban pada bagian mulut dan kepala,” katanya.
Dari pemukulan tersebut, dua gigi korban patah.
Baca juga: Hasil Autopsi Jasad Ibu yang Dibunuh Anaknya di Sukabumi, Pelaku Sempat Tidur dengan Jenazah
Atas kejadian tersebut, korban keberatan sehingga melaporkan ke Polsek Sinjai Selatan guna proses lebih lanjut.
“Sementara kita melakukan pemeriksaan nanti perkembangannya kita sampaikan,” ujarnya.
Anak di Sukabumi Habisi Nyawa Ibu Kandungnya
Aksi anak menganiaya ibunya sendiri juga terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Rahmat (26) tega membunuh ibu kandungnya, Inas (45), karena tak dibelikan motor.
Pelaku membunuh ibunya di dalam rumahnya di Kampung Cilandak, Desa Sekarsai, Kecamatan Kalibunder, Sukabumi, Selasa (14/5/2024).
Korban ditemukan tewas bersimbah darah di kamar tidurnya oleh warga sekitar pukul 04.15 WIB.
Kini, pelaku telah diamankan pihak kepolisian.
Sejumlah gelagat aneh ditunjukkan oleh Rahmat sebelum aksi pembunuhannya terbongkar.
Hal tersebut disampaikan Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri.
Rahmat mengaku kepada polisi, setelah membunuh ibu kandungnya menggunakan garpu tanah, ia tak kabur dan tidur di kamarnya dengan kondisi badan terdapat bercak darah korban.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Ibu Kandung di Sukabumi Tampak Linglung saat Diinterogasi Polisi
"Korban itu setelah bunuh ibunya tidur dulu di kamarnya, karena kamarnya bersebelahan, korban tidur," ujarnya.
Setelah bangun di keesokan harinya, pelaku pun mendatangi rumah tetangganya sambil membawa sejumlah uang.
"Setelah tidur pagi hari sekira jam 05.00 pagi korban terbangun langsung ke rumah tetangga dengan membawa uang kurang lebih Rp 300 ribu," kata Ali Jupri kepada TribunJabar.id, Selasa (14/5/2024) sore.
Pelaku pun meminta tetangga untuk membunuhnya karena telah menghilangkan nyawa ibu kandungnya sendiri.
"Dia berkata pada tetangganya, 'Pak tolong bunuh saya, ini ada uang saya kasih, bunuh saya, saya telah membunuh Ibu saya,' (itu) disampaikan oleh tersangka," ucap Ali Jupri.
Setelah ditemukan, terdapat luka tusukan di dada, wajah, leher, dan kepala korban.
Ali Jupri menuturkan, pihaknya akan terus melakukan pendalaman terkait motif.
"Kami masih mendalami motifnya, adapun sementara dari pengakuan tersangka R bahwasanya dia kesal terhadap ibunya, tapi masih kita dalami apa motifnya sebenarnya," jelasnya.
Ali menyebut, pengakuan pelaku soal keinginan membeli motor yang tak dikabulkan ibunya tersebut merupakan pengakuan lama.
"Itu semua pengakuan lama, kita udah tanya ke keluarga, warga sekitar, tidak ada, cuman tadi dari pelaku sendiri kita tanya ya marah aja sih sama ibunya, cuma kita masih dalami, kita dalami apa penyebab kemarahan daripada tersangka, cuman kalau masalah motor nggk ada, itu tidak ada," kata Ali Jupri.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Emosi Tak Diberi Uang, Anak di Sinjai Sulsel Tega Aniaya Ibu hingga 2 Giginya Patah dan di TribunJabar.id dengan judul Gelagat Tak Wajar Rahmat Setelah Bunuh Ibunya, Ditinggal Tidur sampai Pagi, Baju Masih Bercak Darah
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com, Muh Ainun Taqwa)(TribunJabar.id, M Rizal Jalaludin)