Untuk mengevakuasi jasad, petugas memotong toren menggunakan gergaji dan mengeluarkan airnya.
"Mengingat toren air penuh, jadi dikosongkan dulu, lanjut memotong gergaji besi toren, menara toren tersebut kepotong, lanjut mengeluarkan jenazah dari dalam toren tersebut," sambungnya.
Baca juga: Devi Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Toren Air: Warga Menduga Lari dari Penggerebekan Polisi
Diduga jasad laki-laki di dalam toren sudah meninggal lebih dari sehari lantaran kondisinya yang sudah membusuk.
"Karena kami duga jenazah dalam waktu cukup lama, dalam kondisi membengkak, jadi kita keluarkan jenazah dalam toren tersebut dan kita gergaji atasnya biar bisa mengeluarkan dalam jenazah," ucapnya.
Proses evakuasi berlangsung cukup lama dari pukul 18.30 WIB hingga pukul 22.19 WIB.
Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses autopsi.
Warga yang menemukan jasad, Trisno, mengaku diminta membersihkan toren karena ada bau bangkai.
"Awal mula curiga air bau, berbusa, yang pasti bau banget, pagi, siang disuruh nengokin toren," bebernya.
Setelah menengok isi toren, Trisno terkejut mendapati jasad pria yang membusuk.
"Saya puter saya curiga karena itu bukan bangkai yang saya curigai, saya langsung turun bukan bangkai cicak, ada tato, keliatan kuping," jelasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul Polisi Pastikan Devi Karmawan Masih Hidup saat Berada di dalam Toren Air, Bantah Ada Tanda Kekerasan
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunTangerang.com/Ikhwana Mutuah)