"Saat berada tepian sungai tiba-tiba pelaku mematikan mesin pompongnya,"
"Korban menanyakan maksud pelaku mematikan perahu motornya, dijawab pelaku bahwa “minyak dikit kurang",” ujar Kapolsek Gaung, Iptu Andrianto kepada TribunPekanbaru.
Saat itu, di atas pompong, pelaku sempat makan dan mengajak korban, namun korban menolak dan mengaku sudah makan di Pondok.
“Selesai makan, pelaku mencuci tangan dan mengambil kayu broti dengan panjang sekitar 0,5 meter dari tepi sungai dan parang sambil mengancam korban untuk turun, namun korban tidak mau,” jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul UPDATE Penganiayaan Santriwati di Inhil Riau: Ditangkap Polisi, Terungkap Alasan Pelaku
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPekanbaru.com, T. Muhammad Fadhli)