Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya mengurangi emisi karbon terus dijalankan BUMN di Tanah Air melalui berbagai strategi. Satu diantaranya adalah dengan memaksimalkan pemafaatan ratusan hektare lahan pertanian milik Kostrad di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Program ini dijalankan oleh PT Pupuk Indonesia Persero melalui ptimalisasi ratusan hektare lahan pertanian milik Kostrad di Desa Neglasari, Ciemas, Sukabumi, melalui program "Community Forest."
Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas petani sekaligus mengurangi emisi karbon atau dekarbonisasi.
Baca juga: Peta Dekarbonisasi Industri Semen Mulai Berjalan 2025
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengungkapkan, program "Community Forest" dilaksanakan PT Pupuk Kalimantan Timur, anak perusahaan Pupuk Indonesia dan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
"Hari ini saya mendampingi Menteri Pertanian dan Kasad (Kepala Staf TNI Angkatan Darat) untuk melihat lokasi yang dikelola oleh Kostrad. Kita melihat kesuksesan panen jagung dan singkong di wilayah pertanian binaan TNI AD dan Kostrad yang bisa menjadi bentuk nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Rahmad dikutip dari keterangan pers tertulis, Sabtu, 8 Juni 2024.
Pada kesempatan tersebut berlangsung panen jagung dan singkong di lahan ketahanan pangan (Hanpangan) Kostrad yang dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, serta Pangkostrad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Panen jagung ini dilakukan di lahan seluas 121,98 hektare dan panen singkong di lahan seluas 308,34 hektare dan meninjau proses pemipilan dan pengeringan jagung.
Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berharap kegiatan panen bersama ini dapat memperkuat sinergi antara TNI dan berbagai pihak dalam upaya meningkatkan produksi pangan nasional serta kesejahteraan masyarakat. Hanpangan Kostrad dikelola oleh 418 personel militer yang terdiri dari staf, pengawas, dan kelompok tani sekitar.
”Saya sengaja mengajak Menteri Pertanian Amran Sulaiman ke lokasi ketahanan pangan di Desa Neglasari untuk bersama-sama melaksanakan panen raya jagung dan singkong," ujarnya.
"Pak Mentan sangat mengapresiasi program ini serta sepakat untuk menjadikan program ketahanan pangan Kostrad yang dilaksanakan ini sebagai proyek percontohan untuk daerah lain di Indonesia,” kata Maruli.
Baca juga: Peruri Targetkan Dekarbonisasi 32 Persen di 2030
Amran Sulaiman memuji program ketahanan pangan yang digagas Kasad berhasil, meskipun lokasinya berada di pelosok dengan dengan keterbatasan akses dan medan yang berat. Keberhasilan program ini terlihat dari hasil panenan jagung dan singkong.
”Dengan kondisi medan yang berat dan berada di pelosok, tetapi berhasil mendongkrak hasil pertanian dengan memanfaatkan lahan tidur yang awalnya hanya semak belukar. Daerah lain harus mencontoh dan harus bisa apalagi lahannya berada di lokasi yang mudah dijangkau dan didukung dengan akses," ujarnya.