"Kalau istrinya aslinya memang wargaku di Dusun Allu Loe, suaminya (Rusli) asli Desa Kareloe," tukasnya.
Korban dan istrinya kemudian pindah ke Kabupaten Gowa, Sulsel.
Selang beberapa tahun, korban merantau sendirian ke Papua.
"Cuma dia tinggal di Pallangga di Gowa, suaminya berangkat, istri dan anaknya tinggal di Gowa," kata dia.
Korban Dianggap Intel
Kepala Dusun Pabaeng-baeng, Hendrik (37), membenarkan Rusli merupakan warganya yang merantau ke Papua Tengah.
Diduga Rusli menjadi korban salah tembak lantaran terlihat seperti aparat keamanan.
"Kemungkinan dikira intel karena model potongan rambutnya (model cepak)," paparnya, Rabu (12/6/2024).
Postur tubuh korban juga tinggi dan berisi sehingga terlihat seperti anggota Polri atau TNI.
"Memang model rambutnya sering begitu," jelasnya.
Baca juga: Awal Mula Penemuan Jasad Korban Pembakaran OPM, 10 Orang Bawa Senpi Terlihat Keluar dari Semak-semak
Sebelum ditembak, korban sempat berpapasan dengan temannya sesama sopir, Emang.
"Emang dan Rusli sempat berlawanan arah (papasan) lalu tidak lama kemudian Rusli (korban) menelepon Emang," sambungnya.
Saat itu, Rusli ketakuatan dan mengaku sedang terancam.
"Ancamannya bahwa saya akan dibunuh, itu yang dia bahasakan ke temannya atas nama Emang," tuturnya.
Selang beberapa menit kemudian, Rusli ditembak dan mobil yang dikendarainya dibakar.