AKP Fauzy menuturkan, orang tua korban mengaku kesal terhadap korban.
"Keduanya ikut andil dalam penganiayaan. Namun masih kami dalami lagi siapa yang lebih banyak menganiaya dan menyebabkan korban meninggal."
"Untuk motif mengakunya karena kesal pada korban yang disebut sering berbicara tidak sesuai fakta," ujarnya.
Kini, jenazah AF dievakuasi ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan autopsi.
Diketahui, AF dianiaya lebih dari satu kali.
Hanya saja yang terparah terjadi pada Sabtu (22/6/2024) malam hingga menyebabkan korban kehilangan nyawanya.
Saat dianiaya tersebut, lanjut AKP Fauzy, korban kehilangan kesadaran dan sempat dilakukan pertolongan oleh kedua orang tuanya.
Namun setelah diketahui bahwa korban telah meninggal, keduanya panik.
"Karena panik ini kemudian korban dimakamkan di samping rumahnya. Jadi motif kenapa dikubur di sana, karena panik," terang AKP Fauzy.
Artikel ini telah tayang di Surya dengan judul Gelagat Aneh Pasutri di Kediri Malah Bongkar Kematian Janggal Balita yang Dikubur di Samping Rumah.
(Tribunnews.com, Widya) (Surya.co.id, Luthfi Husnika)