"Akhirnya pelaku menghubungi keluarga dan dianjurkan pihak keluarga untuk segera menyerahkan diri," ungkapnya.
Penusukan Bermula dari Komplain Servis Motor
Perkelahian ini, lanjut Hendrawan menyampaikan bermula dari selisih paham masalah servis motor.
"Pelaku ini membuka bengkel motor, korban diberi garansi perbaikan satu bulan ternyata rusak lagi dan terjadi komplain dari pihak korban kepala pelaku," ujarnya.
Hasil pemeriksaan sementara motifnya selisih paham karena pihak korban selalu komplain tentang motor itu, keterangan dari pelaku bahwa garansi sudah lewat.
"Pelaku tidak mengindahkan untuk memperbaiki kembali kendaraan itu," ungkapnya.
Sementara kondisi korban Amir Hamzah dalam perawatan di rumah sakit. Korban sekarang masih dalam perawatan intensif.
"Sekarang korban masih dalam perawatan intensif di rumah sakit Ar Bunda," ujarnya.
Kronologi Versi Keluarga Tersangka
Heri keluarga pelaku Beli menyampaikan awalnya sebelum kejadian itu mereka bertemu saat Can hendak menitipkan barang untuk dibawa ke Desa Mandi Angin.
"Saat bertemu korban Amir Hamzah sempat terjadi cekcok mulut dan mengancam pelaku Can dengan mengangkat krah baju pelaku Can," ujarnya pada wartawan, Senin (24/6/2024).
Kemudian karena merasa hendak dikeroyok, Ican merasa tidak senang melapor dengan pamannya Beli.
Mendengar keponakannya hendak dianiaya akhirnya Beli tersulut emosi.
"Dengar ponakanya dianiaya akhirnya marahlah, ke sana bukan sebenarnya mau meredam, tapi karena melihat kondisi akhirnya ikut," ungkapnya.
Sementara alasan Can menusuk Aan Saputra karena ketika dalam mobil, Can sempat melihat Aan memegang kunci roda saat keluar langsung dikejar oleh Can.
"Cepat karena melihat itu bahaya langsung di kejar oleh Can. Kemudian Beli melihat Aan terjatuh mengira itu keponakannya Can, kemudian Beli langsung mengejar Amir Hamzah," ujarnya.
Baca juga: Ibu di Musi Rawas Bunuh Lalu Simpan Jasad Bayinya di Lemari, Warga: Bayinya Sudah Biru dan Bau Busuk