News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Daftar Nama 20 Korban Tewas dan 51 Hilang dalam Longsor Tambang Emas di Gorontalo

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Polda Gorontalo mengevakuasi jenazah korban longsor tambang emas tradisional di Kabupaten Bone Bolango yang dibawa helikopter AW169 bantuan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri - Hingga Selasa (9/7/2024), korban tewas akibat longsor di tambang emas di Gorontalo berjumlah 20 orang. Sementara, 51 lainnya masih proses pencarian.

Ia kemudian langsung membangunkan teman-temannya untuk menyelamatkan diri.

Nahas, karena situasi di lubang tambang gelap, mereka sempat bingung mencari jalan keluar.

Beruntung ia dan 11 rekannya berhasil keluar kamp tambang.

"Karena kondisi gelap. kita tidak tahu mau ke mana. Kejadian begitu cepat. Batu, tanah, semua bergeser runtuh ke bawah," pungkasnya.

Korban selamat lainnya, Lukman Muli, membenarkan, semua pekerja tambang tengah tertidur saat kejadian.

"Tidur semua kita saat itu (longsor)," ujar Lukman, Senin.

Baca juga: Operasi SAR Longsor Tambang Emas di Suwawa Hari Ke-3, Korban Hilang Bertambah Jadi 51 Orang

Ia dan rekan-rekannya terbangun saat mendengar suara gemuruh dari luar.

Lukman mengungkapkan, di kamp tempatnya beristirahat ada 20 orang, namun empat rekannya tidak bisa menyelamatkan diri.

Tim SAR Gabungan Harus Berjalan 23 Km

Tim gabungan terdiri dari Basarnas dan TNI/Polri Gorontalo saat berangkat menuju ke lokasi longsor tambang emas Suwawa pada Senin (8/7/2024) pagi. (TribunGorontalo.com/Arianto)

Kepala Kantor Basarnas Gorontalo, Heriyanto, mengungkapkanĀ tim penyelamat harus menempuh medan berat untuk menuju ke lokasi kejadian.

Sebab, jembatan yang biasanya dilewati kendaraan telah ambruk akibat banjir.

Heriyanto mengungkapkan tim Basarnas dan TNI/Polri harus berjalan kaki sejauh 23 kilometer dari posko menuju lokasi.

Tak hanya itu, Heriyanto menambahkan, proses evakuasi dilakukan secara manual lantaran lokasi tambang tak bisa diakses alat berat.

"Jadi perjalanan harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 23 kilometer (dari posko SAR)."

"Karena mengingat medan yang sangat sulit dilalui oleh alat berat. Jadi kami melakukan pencarian dan evakuasi korban secara manual," jelas dia, Senin.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini