TRIBUNNEWS.COM - Update korban longsornya pertambangan emas tradisional di wilayah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Selasa (9/7/2024).
Dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV pada Selasa, pukul 11.15 WIB, ada 19 korban meninggal akibat longsor tambang emas tersebut.
Selain itu, sebanyak 51 orang masih dalam pencarian.
"Untuk proses pencarian korban yang tertimbun longsor masih berjumlah 51 orang berdasarkan data posko dan berdasarkan beberapa warga yang datang untuk melaporkan kehilangan anggota keluarga," ucap Hence Tumilaar, Jurnalis Kompas TV, Selasa.
Dilaporkan, selain petambang emas, ada juga warga sekitar yang turut menjadi korban jiwa.
Warga yang menjadi korban longsor diperkirakan tengah melakukan aktivitas ekonomi, seperti berjualan di area longsor.
"Selain petambang ada warga lain yang melakukan aktivitas berjualan," lanjut Hence.
Hingga kini, tim gabungan masih berupaya mencari korban longsor.
Namun, mereka terkendala cuaca dan medan yang sulit menuju lokasi.
"Kesulitan medan tempat lokasi longsor tambang emas, memang aksesnya sangat jauh, untuk menuju lokasi harus berjalan kaki karena hampir seluruh jembatan terputus akibat dihantam arus banjir setelah hujan," terang I Komang Kris Kamisma, Jurnalis Kompas TV lainnya.
Sebelumnya, dilaporkan sebanyak 11 korban meninggal dunia telah dievakuasi oleh petugas hingga Selasa pagi.
Baca juga: Operasi SAR Longsor Tambang Emas di Suwawa Hari Ke-3, Korban Hilang Bertambah Jadi 51 Orang
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Provinsi Gorontalo, Heriyanto, mengatakan 52 orang lainnya masih dalam pencarian dan 44 orang dinyatakan selamat.
Heriyanto mengungkapkan, kondisi cuaca yang buruk membuat proses pencarian menjadi berbahaya bagi tim penyelamat.
"Untuk proses pencarian di lokasi kejadian dihentikan untuk sementara waktu, mengingat saat ini masih terjadi hujan," kata Kepala Kantor Basarnas Gorontalo di Posko SAR, Senin (8/7/2024), dilansir Tribungorontalo.com.