Ia menambahkan, pihaknya telah meng-update jumlah korban yang tertimpa longsor pada Minggu (7/7/2024).
Update sebelumnya, jumlah keseluruhan korban berjumlah 93 jiwa.
Terdiri dari korban meninggal dunia 10 jiwa, korban selamat 35 jiwa, dan orang dalam pencarian berjumlah 48 jiwa.
Sekitar pukul 19.00 Wita, tim gabungan berhasil mengevakuasi satu korban jiwa dari lokasi kejadian.
Namun, satu korban jiwa itu masih perlu diidentifikasi lebih lanjut oleh tim dokter.
"Yang dinyatakan meninggal dunia tadi itu belum diidentifikasi. Kami masih sementara mengidentifikasi identitasnya, jangan sampai satu korban jiwa itu termasuk dalam data kami yang 10 orang meninggal dunia," jelasnya.
Selain itu, sembilan jenazah yang ditemukan berdasarkan update pada pukul 20.00 Wita.
Namun, sembilan jenazah ini masih perlu diidentifikasi karena masih di lokasi longsor.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai perkembangan operasi pencarian, akan disampaikan secara berkala oleh pihak berwenang sesuai kondisi di lapangan.
Longsong Dipicu Hujan Deras
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan longsor dipicu oleh hujan deras yang berlangsung sejak Sabtu (6/7/2024).
Akibatnya, sejumlah orang menjadi korban jiwa.
“Kejadian ini juga mengakibatkan satu unit jembatan terputus dan beberapa rumah terdampak,” ucap Abdul, Senin.
Baca juga: Tambang Emas di Gorontalo Longsor, Puluhan Orang Masih dalam Pencarian
Abdul mengatakan, hujan lebat disertai angin kencang masih mungkin terjadi di Kabupaten Bone Bolango dan sebagian Provinsi Gorontalo lainnya hingga Selasa (9/7/2024).
BNPB pun mengimbau warga untuk mewaspadai bencana longsor susulan dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Hujan Deras Ganggu Pencarian Korban Longsor di Tambang Suwawa Gorontalo, Tambah 9 Korban Meninggal
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Tribungorontalo.com/Husnul Puhi, Kompas TV)