“Sehingga ditegur, dan diusir namun sulit, sehingga ada tindakan sedikit tegas untuk memaksa yang masuk untuk segera keluar,” terangnya.
Ia tidak membenarkan tindakan pelaku menggunakan senapan angin untuk memberi peringatan.
Sementara itu, korban mengaku masuk ke komplek rumah dinas TNI AU untuk mencari kardus dan botol bekas.
Baca juga: 5 Fakta Baru Kasus Pembakaran Rumah Wartawan, Keluarga Datangi Mabes TNI AD Laporkan Oknum Koptu
Namun, pelaku menganggapnya sebagai maling.
Sebelum tertembak, korban sempat mendengar anjing menggonggong.
"Tiba-tiba dia keluar (pelaku) dan langsung menembak saya pakai senapan. Dia menuduh kami mencuri padahal kami tidak melakukan itu," jelasnya.
Korban harus dirawat dan menjalani operasi, sedangkan dua rekannya sempat mendapat ancaman dari pelaku.
Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, membesuk korban di rumah sakit pada Kamis (11/7/2024) malam.
Samuel Yansen menyatakan kondisi korban sadar, namun sering merintih kesakitan.
"Saya sempat berkomunikasi dengan korban, yang pertama dapat saya sampaikan posisi korban sekarang dalam keadaan sadar. Hanya saja sesekali masih merintih kesakitan pada luka tembaknya," ucapnya.
Operasi dilakukan pada Jumat (12/7/2024) pukul 09.00 WITA.
"Mulai malam ini jam 12.00 malam korban akan puasa karena besok akan dioperasi," pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Oknum TNI AU Tembak Pemulung di Kota Palu Berpangkat Kapten, Kini Jalani Proses Hukum di POM
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunPalu.com/Zulfandi)