“Masih trauma. Kita turbulence dulu baru jatuh dan sempat berputar-putar. Tidak lihat layang-layang."
"Kalau saya sudah feeling sebenarnya, tidak enak perasaannya sebelum terbang,” tuturnya sambil memegang erat tangan sang suami.
Sebelum terbang naik helikopter dari Garuda Wisnu Kencana (GWK), ucap Eloira, kondisi helikopter tersebut terlihat baik-baik saja.
Eloira juga membeberkan alasannya menaiki helikopter pada sore itu, yakni sebagai kado untuk merayakan ulang tahun suaminya.
“Rencananya itu ini spesial trip untuk suami saya yang berulang tahun. Untuk merayakan ulang tahun suami, tapi ternyata terjadi kejadian kecelakaan ini,” ucapnya.
Sementara itu, tim investigator dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah selesai melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan helikopter registrasi PK-WSP tersebut.
“Sudah selesai. Mengenai hasil nanti dari KNKT yang akan menyampaikan,” ujar Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono, Minggu.
Setelah penyelidikan selesai, pada hari Minggu kemarin, bangkai helikopter tersebut langsung dievakuasi.
TribunBali.com melaporkan, evakuasi tersebut telah berhasil dilakukan dengan menggunakan alat berat jenis ekskavator.
Bangkai helikopter itu lalu diangkut dengan truk ke Kantor Bali Heli Tour di GWK Cultural Park dan mendapatkan pengawalan kepolisian dari lokasi kejadian hingga ke GWK.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBali.com dengan judul: KORBAN Kecelakaan Helikopter Jatuh di Bali Bersyukur Masih Hidup, Pengamat Penerbangan Sebut Ini!
(Tribunnews.com/Deni)(TribunBali.com/Zaenal Nur Arifin)