TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto mengungkapkan dukungannya agar Solo bisa menjadi Kota Layak Anak Paripurna.
Hal tersebut diungkapkannya dalam Diskusi Publik Solo SOS yang bertajuk 'Cegah Solo Jadi Rungkad: Saatnya Buat Kebijakan Yang Sehat' yang digelar di Taman Cerdas, Jebres, Surakarta, Rabu (24/7/2024).
"Secara pribadi maupun kelembagaan saya sebagai wakil rakyat, saya support habis gerakan ini. Artinya serius kita mencoba untuk mendorong agar kebijakan di Kota Surakarta ini berpihak kepada apa yang menjadi tujuan ideal kita. Apa tujuannya? Solo menjadi Kota Layak Anak Paripurna," kata Sugeng, Rabu (24/7/2024).
Namun menurut Sugeng, ada satu problem yang menghalangi Solo bisa dijadikan Kota Layak Anak Paripurna.
Yakni pada regulasi iklan, promosi, dan sponsorship rokok.
"Ada satu problem untuk menjadikan Solo sebagai Kota Layak Anak Paripurna. Problemnya adalah masih ada di regulasi kita, Perda dalam hal ini yang masih membolehkan iklan, promosi sponsorhip rokok. Meski sudah ada pembatasan, progresnya sudah bagus, sudah ada."
"Bahwa kita sudah pada tahapan menuju disahkannya Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), dan itu perjuangan temen-temen semua. Kemudian disana masih luput, karena di Perda Kawasan Tanpa Rokok itu belum mencantumkan larangan iklan, promosi, dan sponsorship. "
"Tapi Alhamdulillah bisa, lalu dari Pemkot menyampaikan untuk larangan iklan dan sponsorship tidak diatur di Perda Kawasan Tanpa Rokok tapi diatur di Perda Penyelenggaraan Reklame."
"Oke ayo kita kawal. Alhamdulillah diketuklah Perda itu. Sebelum diketuk pertentangannya di pansus dan di Pemkot adalah ketemu di kompromi (larangan iklan, promosi, dan sponsorship rokok) 200 meter dari tempat pendidikan," terang Sugeng.
Sugeng menambahkan, Pemkot Solo saat ini sudah memiliki target untuk menjadikan Kota Solo sebagai Kota Layak Anak Paripurna pada tahun 2025.
Untuk mewujudkannya, Sugeng pun membeberkan tiga cara yang bisa kita lakukan bersama untuk mewujudkan 2025 Solo menjadi Kota Layak Anak Paripurna.
Baca juga: Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Sekolah di Solo, Disdik: Anggaran dari Mas Gibran
Cara pertama yakni dengan mendorong diadakannya audiensi dari beragam komunitas di Solo dengan pihak DPRD, Pemkot Solo, hingga dinas terkait.
"Pertama, teman-teman (komunitas) semua harus ikut mendorong itu. Caranya bagaimana, audiensi. Kemana? Bisa ke DPRD, Pemkot, Dinas, tetap lakukan upaya untuk mendorong agar betul-betul 2025 direalisasikan," jelas Sugeng.
Kemudian cara kedua adalah dengan memanfaatkan momen Pilkada 2024.
"Kedua, kita jangan lewatkan momen Pilkada 2024. Apa maksudnya, ini harus menjadi gerakan politik. Silahkan teman-teman membuat MOU atau perjanjian dengan para calon, siapapun calonnya. Bahwa teman-teman akan dukung siapapun Calon Wali Kota Surakarta yang mau teken tandatangan bahwa tahun 2025 Solo benar-benar akan dijadikan Kota Layak Anak Paripurna."
"Sehingga kalau dia terpilih dia punya utang. Nanti datengin, komitmennya mana pak. Jadi lakukan upaya politis dengan cara mengundang para calon kandidat Wali Kota Surakarta untuk MOU Solo menjadi Kota Layak Anak Paripurna," bebernya.
Baca juga: Surakarta Raih Penghargaan Toleransi di National Week of Tolerance
Cara terakhir yakni melalui DPRD dan Sugeng sebagai wakil rakyat menyatakan komitmennya untuk mengawal agenda Solo menjadi Kota Layak Anak Paripurna.
"Ketiga, bisa teman-teman melalui lembaga DPRD. Kalau itu InsyaAllah saya Alhamdulillah terpilih kembali di periode besok. Jadi saya akan tetap mengawal agenda ini semaksimal saya bisa."
"Untuk memastikan bahwa komitmen kita bersama ini, mari kita dorong Solo sebagai pionir untuk menjadi Kota Layak Anak Paripurna. Kalau Solo sudah, InsyaAllah akan memiliki efek domino yang cukup kuat kepada daerah lain," pungkasnya.
Sebagai informasi, Diskusi Publik Solo SOS yang bertajuk 'Cegah Solo Jadi Rungkad: Saatnya Buat Kebijakan Yang Sehat' merupakan acara yang diselenggarakan beberapa komunitas.
Di antaranya ada dari Pemuda Penggerak, Yayasan Kakak, serta Indonesian Youth Council For Tactical Changes (IYCTC).
Selain Wakil DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto, turut hadir juga Ketua Bappeda Surakarta Tulus Widajat, Ketua Yayasan Kakak Shoim Sahriyati, CEO IYTC Lisa Lu, Ketua IYCTC Manik Marganamahendra, Wakil Ketua Pemuda Penggerak Aprilia Dian, serta Bakal Calon Wali Kota Surakarta Her Suprabu.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)