News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

dr Enny Dukung Swamedikasi Lewat Kader Pandai di Surakarta, Ingin Ibu-ibu PKK Agent of Change

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto (dari kiri ke kanan) Ketua TP PKK Kota Surakarta Mukilah Budi Murtono, Kepala Bidang Manajemen dan Kemitraan LKP Suluh Kasih Bangsa dr. Enny Listiawati, dan General Manager Haleon Indonesia Dhanica Mae Dumo-Tiu. | dr. Enny Listiawati mengungkap dukungannya pada program swamedikasi atau pengobatan mandiri melalui Kader Pandai yang terdiri dari ibu-ibu PKK di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bidang Manajemen dan Kemitraan LKP Suluh Kasih Bangsa dr. Enny Listiawati mengungkap dukungannya pada program swamedikasi atau pengobatan mandiri melalui Kader Pandai yang terdiri dari ibu-ibu PKK di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

dr Enny menyebut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023, 79,74 persen masyarakat Indonesia melakukan swamedikasi.

Jika dilakukan berdasarkan pengetahuan yang tepat, praktik ini berpotensi untuk mengurangi beban fasilitas kesehatan.

Meski demikian tanpa pemahaman yang baik, swamedikasi dapat berisiko menyebabkan salah diagnosis, salah dosis, dan salah pengobatan.

Untuk itu Kader Pandai yang terdiri dari ibu-ibu PKK di Kota Surakarta ini dikerahkan agar bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan obat yang bijak.

“Kader kesehatan, seperti yang umumnya ditemui di Posyandu, memainkan peran krusial dalam upaya promosi kesehatan masyarakat kita. Mereka adalah sumber informasi terpercaya di komunitasnya."

"Sehingga, lewat program ini, kami harapkan ada ripple effect. Kami melatih kader untuk bisa mensosialisasikan topik ini ke lebih banyak orang."

"Menurut estimasi kami, harapannya program ini bisa mengedukasi lebih dari 40.000 orang di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan memberikan pemeriksaan kesehatan gratis untuk 3.000 orang,” kata dr Enny dalam acara Peluncuran Panadol Koper Cekatan dan Program Kader PANDAI Bersama LKP Suluh Kasih Bangsa di Surakarta, Kamis (25/7/2024).

Lebih lanjut dr Enny menuturkan, para Kader Pandai ini telah dibekali beragam ilmu yang bisa disebarkan ke keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar mereka terkait penggunaan obat.

Di antaranya pengetahuan untuk mengecek setiap obat yang dikonsumsi, seperti mengecek kemasan, label, izin edar, dan tanggal kadaluarsa.

Kemudian Kader Pandai ini juga diajarkan untuk memilih obat spesifik sesuai dengan gejalanya.

Baca juga: Hutama Karya dan Yayasan Kakak Berkolaborasi Edukasi Cegah Kekerasan Seksual Pada Anak di Surakarta

"Dari itu nama Pandai muncul, yang kita fokuskan itu adalah pada tiga hal yaitu Nyeri, Demam, dan Influenza. Jadi kita fokuskan pada materi Pandai, tentang Penanganan Awal Nyeri Deman dan Influenza. Tentunya untuk memilih obat yang tepat."

"Contohnya kaya misalnya selama ini kita tahu obat batuk itu sama sana, padahal kita telusuri lebih lanjut ada yang batuknya berdahak, ada yang tidak berdahak. Itu kan pilihan obatnya berbeda. Kita ajak ibu-ibu untuk ngulik obatnya yang tepat itu apa," jelas dr Enny.

dr Enny berharap, ibu-ibu Kader Pandai ini tak hanya bermanfaat untuk lingkup keluarganya saja, tapi juga lingkungan sekitarnya.

Selain itu dr Enny juga ingin agar Kader Pandai bisa menjadi Agent of Change di lingkungan tetangga, hingga Posyandu.

"Kemudian yang terakhir, Ibu-ibu Kader Pandai ini tidak hanya di lingkup keluarganya sendiri tapi juga di sekitar lingkungannya. Jadi kita ingin Ibu-ibu Kader Pandai ini enggak cuma jadi Agen of Change di keluarga, tapi juga ke tetangga, lingkup Posyandu."

"Ibu-ibu ini kan selalu ngobrol ya, ketemu orang-orang dimanapun bisa berbagi tentang Pandai, Penanganan Awal Nyeri Deman dan Influenza," tutur dr Enny.

Baca juga: Sugeng Riyanto Dorong Pengendalian Konsumsi Rokok, Wujudkan Solo Jadi Kota Layak Anak Paripurna

Tak hanya dr Enny, Ketua TP PKK Kota Surakarta Mukilah Budi Murtono juga mengungkap dukungannya pada program Kader Pandai di Surakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Mukilah menuturkan, Kader PKK adalah garda terdepan dalam kesejahteraan keluarga.

Kader PKK juga yang memahami betul kondisi lingkungannya, sehingga penyuluhan yang mereka sampaikan bisa lebih tepat sasaran.

“Ini menjadi contoh bagaimana upaya edukasi kesehatan menjadi lebih efektif karena disesuaikan seturut konteks lokal. Saya harap semakin banyak orang dijangkau oleh program ini," ungkap Mukilah.

Dukungan lain juga diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dante Saksono Harbuwono.

Dante berharap Kader Pandai ini bisa mendukung transformasi pelayanan kesehatan.

Khususnya transformasi layanan primer yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui kegiatan edukasi, dan
dalam rangka mendekatkan akses kepada masyarakat.

"Saya yakin dengan inovasi yang telah dikembangkan oleh mitra swasta, dapat memperkecil gap sehingga pelayanan kesehatan di daerah yang sulit akses komunikasi dan jangkauan bukan lagi menjadi suatu penghalang," kata Dante melalui tayangan video virtual pada Kamis (25/7/2024).

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini