Sebagaimana diketahui, Aep saat itu mengaku sebagai saksi yang melihat langsung rombongan geng motor menyerang Vina dan Eki di Talun, Kabupaten Cirebon, pada 27 Agustus 2016.
Dilansir dari TribunJakarta, Jumat (24/5/2024), Aep mengku pernah merantau ke Cirebon pada 2011 dan bekerja di bengkel yang berada dekat dari lokasi kejadian.
Namun, Aep kembali ke Cikarang pada 2016 silam.
Sebelum jenazah Vina dan Eki ditemukan pada Sabtu malam, Aep bersaksi melihat langsung peristiwa pembunuhan kepada kedua korban.
Saat itu, Aep sedang nongkrong di sebuah warung dekat TKP.
Lalu, ia melihat kawanan pelaku yang menyerang sejoli pengendara motor.
"Terus dikejar-kejar, bicara melempar saya kurang tahu ya (jumlah orang yang terlibat pelemparan)," jelas Aep.
"Berhubung saya takut di situ akhirnya saya pulang saja," tambahnya.
Menurut Aep, dia mengenal delapan orang tersebut secara wajahnya saja. Namun kurang mengetahui namanya.
Selain itu, kelompok remaja itu juga sering nongkrong di seberang cuci steam tempat dia bekerja.
"Enggak pernah (interaksi). Ini saya tahu saja anak-anak sering nongkrong di sana depan bengkel saya," ucap Aep.
Aep mengungkap jika dia sempat bertemu dengan ayah Eki. Di situ, ayah Eki bertanya informasi kepadanya.
"Dia menanyakan, 'Apakah kamu tau semalam ada kejadian ribut-ribut di sini?'" tutur Aep menirukan ayah Vina.
Aep pun menjelaskan bahwa dirinya mengetahui kejadian itu dan melihat para pelaku.