TRIBUNNEWS.COM -- Saksi kasus kematian Vina Cirebon dan pacarnya Eky, Dede Riswanto (30) terus membat kejutan.
Setelah menyebut Iptu Rudiana dan Aep melakukan kebohongan dalam kasus yang terjadi delapan tahun lalu, Dede kini mengungkap hal yang tak kalah mengejutkan.
Pria yang kini berusia 30 tahun ini mengatakan bahwa tiga tersangka yang selama ini dicari-cari sebagai pelaku pembunuhan yaitu Pegi, Dani dan Andi hanyalah tokoh rekaan.
Baca juga: Posisi Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus Masih Aman di Tengah Kusutnya Kasus Vina Cirebon
Di channel Youtube Dedi Mulyadi yang tayang pada Sabtu (27/7/2024), Dede mengatakan dirinya sangat yakin bahwa ketiga orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) adalah karakter rekaan belaka.
Selama ini tiga orang tersebut dicari-cari polisi. Anggota Polda Jabar sempat menangkap Pegi Setiawan namun menghapus dua nama lainnya dalam daftar.
Belakangan Pegi lolos dalam jeratan kasus tersebut setelah memenangkan kasus praperadilan soal penangkapannya.
Dalam pernyataannya di chanel youtubenya kang Dedi Mulyadi tersebut, Dede memberitahu kepada masyarakat Indonesia untuk tidak usah mencari tiga orang tersebut.
"Percuma, enggak akan ketemu sampai ujung dunia, sampai ujung pelosok pun, enggak akan ketemu," tegas Dede.
Ia juga meminta masyarakat Indonesia agar tidak menggunakan ilmu cocokologi yang ada di medsos dan mencurigai orang-orang yang mirip dalam karakter DPO kasus Vina Cirebon.
"Percuma, hanya buang-buang kuota, buang-buang tenaga. Lah emang peristiwa itu enggak ada sama sekali. Mending cari uang pak, daripada begitu mending cari uang," ujarnya.
Baca juga: Wawancara Eks Kabareskrim Ito Sumardi: Hubungan Pegi dengan Sudirman Patut Dicurigai!
Ia meyakinkan bahwa peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan tidak pernah terjadi. Bahkan, TKP kasus Vina Cirebon yang disebut ada tiga lokasi sebenarnya hanya satu, yaitu di Jembatan Layang Talun, Kabupaten Cirebon.
Dede menegaskan bahwa sepasang kekasih tersebut tewas disebabkan karena kecelakaan lalu lintas saja.
"Jalan cerita adanya pembunuhan dan pemerkosaan hanyalah akal-akalan Aep saja," ujarnya.
Selain itu Dede mengaku, tidak pernah melihat adanya aksi sadis dan keji yang dilakukan oleh para terpidana yang kini mendekam di balik jeruji besi.