"Nah pas begitu tuh si perawatnya tuh manggil-manggil aku sama Mega. 'Mbak Mbak Mbak, mbak temannya si Vina?' Iya kenapa kata aku tuh.
'Sini Mbak Sini masuk', dia bilang begitu," ujar Widi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Duga Kasus Vina Cirebon Bentuk Kemarahan Aep dan Iptu Rudiana: Api Bertemu Api
"Gimana? Aku bilang begitu. Kata perawatnya, sini mbak dibantu temennya. Gimana ya maksudnya? Aku bilang begitu. Sini dibantu temennya biar lebih cepet. Begitu tuh, kata dia, begitu," ujar Widi menceritakan komunikasinya dengan sang perawat pria.
Menurut Widi, saat itu kondisi Vina saat itu sudah dalam keadaan menjelang kematian.
"Soalnya udah bunyi gimana, udah ngorok, grokkk, gitu tuh si Vinanya," kata Widi.
"Berarti belum meninggal Vinanya," tanya Abraham Samad.
"Belum," jawab Widi dan Mega bersamaan.
Mega dan Widi diminta melantunkan syahadat ke telinga Vina.
"Terus setelah begitu tuh, aku di telinga kanan, Mega di telinga kiri.
Aku syahadatin sama Mega, terus langsung udah gak ada, meninggal," papar Widi.
"Jadi kalian yang menghantar ya, saat Vina meninggal. Tapi kamu gak liat ada luka ya di wajahnya," tanya Abraham Samad yang dibenarkan Widi dan Mega.
Setelah menghantarkan Vina menghembuskan nafas terakhirnya, Widi dan Mega dengan perasan masih syok keluar ruangan.
"Langsung keluar, duduk berdua, begini, begong," kata Widi.
"Kaget?" tanya Samad.