"Dari situ saya dengar ada yang manggil 'uwa-uwa'. Tetangga juga langsung ngebantuin ngangkat-ngangkat reruntuhan, buat saya bisa keluar. Saya juga dikasih air mineral sama tetangga, dari celah saat masih terjebak," ucapnya.
Sebelumnya, Dadang sudah mendapati tanda-tanda seperti tembok di lantai satu yang retak dan banyak yang berjatuhan. Tetapi, ia acuh saja.
"Kemarin sempat kelihatan corannya retak, di ring balok di lantai satu. Sebenarnya lantai satu itu temboknya sudah lama, yang atas mah sebetulnya aman. Tapi pas kejadian lantai satu sampai tiga langsung habis," imbuhnya.
Baca juga: Atap MTs di Sumedang Roboh, 7 Siswa dan 1 Guru Alami Luka, Polisi Lakukan Penyelidikan
Reruntuhan Material Tutup Akses Jalan
Akibat runtuhan material rumah roboh tersebut menutup akses jalan warga dari Kampung Cilisung menuju Kampung Sampora.
Kabid Penyelamatan Dinas Damkar Kabupaten Bandung, Supriadi, mengungkapkan pihaknya masih melakukan proses evakuasi dan meminta bantuan dari Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) untuk menurunkan alat berat.
Selain itu, beberapa rumah yang berada di pinggir rumah yang runtuh juga terdampak.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Supriadi mengatakan penyebab rumah itu roboh kemungkinan dari material bangunan yang bermasalah.
"Penyebabnya sendiri kemungkinan konstruksi rumah yang bermasalah," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS: Rumah Tiga Lantai di Margahayu Roboh, Warga Gotong Nenek dari dalam Rumah
(mg/alinda tyas praftina)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).