TRIBUNNEWS.COM, MADIUN – Ratusan kader dan simpatisan kelompok Jamaah Islamiyah di Jawa Timur, berikrar setuju organisasi itu bubar atau membubarkan diri.
Deklarasi dan ikrar bubar itu dilaksanakan di Bima Grand Ballroom Aston Madiun, Minggu (4/8/2024). Demikian informasi yang diterima Tribunnews.com dari panitia via email, Rabu (7/8/2024).
Para tokoh utama jamaah itu hadir secara langsung maupun telekonferensi. Tokoh yang hadir lewat zoom antara lain Ust Parawijayanto, Ust Abu Rusdan, dan Ust Koirul Anam alias Bravo.
Sementara tokoh sepuh yang hadir langsung di lokasi sosialisasi bubarnya JI itu Ust Abu Fatih, Ust Bambang Sukirno, Ust Fahim, Ust Abu Aslan, dan Ust Imtihan.
Total peserta yang mengikuti acara ini ada 445 orang, terdiri 387 orang hadir di ruangan, ikut zoom meeting berjumlah 33 orang dari Pulau Kangean, Madura.
Sedangkan panitia berjumlah 25 orang. Seperti acara serupa di Kota Bandung beberapa waktu lalu, kegiatan ini diselenggarakan sesuai tata cara acara nasional.
Baca juga: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Bubarnya Jamaah Islamiyah? Tokoh Senior Eks JI Beri Penjelasan
Baca juga: Jamaah Islamiyah Benar-benar Bubar atau Hanya Berganti Kulit? Ini Penjelasan Lengkap Ustaz Abu Fatih
Baca juga: Sempat Syok Dengar Jamaah Islamiyah Bubar, Sabarno Eks DPO Akhirnya Ajak Buronan Lain Serahkan Diri
Dalam penyampaian pesannnya, para tokoh senior eks gerakan JI seperti Ust Bambang Sukirno mengatakan, semua sesepuh sepakat untuk mengubah dan mengkoreksi isi ajaran JI.
Ia juga menekankan, proses ini berlangsung panjang dan mereka percaya negara hadir untuk membantu perjuangan umat Islam.
Sesepuh jamaah, Ust Abu Fatih, mengingatkan setelah keputusan bubar, semua harus berjihad di jalan yang benar dengan cara bertarbiyah lebih baik.
Menurut Abu Fatih, keputusan pembubaran kelompok JI oleh para sesepuh gerakan merupakan langkah yang tepat untuk saat ini.
Sedangkan Ust Abu Aslan memberi catatan agar negara memberi dukungan penuh kepada umat melaksanakan kegiatan beribadah dan memberikan fasilitas.
Ustd Fahim berpesan kepada seluruh bekas anggota JI untuk tetap berpegang teguh pada Al Quran, serta melaksanakan dakwah secara baik dan mendukung kemajuan NKRI.
Sementara tiga tokoh utama bekas kelompok ini, yaitu Ust Parawijayanto menjelaskan lewat zoom, negara Indonesia merupakan negara yang adil untuk umat Islam.
Karenanya sebagai warga Indonesia harus berpedoman dan meyakini peraturan di negara merupakan peraturan yang sudah benar karena sudah dikaji oleh para ulama terdahulu dengan ilmu yang benar .