Pasca viral video tersebut, polisi pun langsung mendatangi kediaman Nur pada Rabu (7/8/2024).
Dikutip dari Tribun Jateng, saat didatangi, polisi menemukan beberapa tulang yang diduga berasal dari kucing yang dimakan oleh Nur.
Penyelidikan pun turut melibatkan Tim Inafis Polrestabes Semarang.
Kini, tempat yang digunakan Nur untuk mengolah dan memakang daging kucing seperti di belakang rumah dan kamarnya sudah dipasangi garis polisi.
Kapolsek Gunungpati, Kompol Agung Raharjo menuturkan, Nur terakhir kali memakan daging kucing dua hari lalu.
"Kucing yang dibunuh Nur itu kucing liar. Dia terakhir makan tanggal 5 Agustus kemarin," ujarnya.
Baca juga: Viral Video Pria Tembak Mati Kucing Tetangga di Semarang, Terungkap Motif dan Nasib Pelaku Kini
Di sisi lain, Nur mengaku kepada polisi bahwa dia membunuh kucing dengan dipukul dan diolah dengan cara direbus.
Kemudian, dokter yang diajak oleh polisi turut memeriksa gula darah dari Nur.
Adapun gula darah Nur memang terbilang tinggi yaitu 185 mg/dL.
Sementara dikutip dari Mayo Clinic, gula darah lansia terbilang normal jika berada di level kurang dari 100 mg/dL sebelum makan dan kurang dari 140 mg/dL setelah makan.
Di sisi lain, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena menuturkan belum ada pelapor atas kejadian yang dilakukan oleh Nur tersebut.
Sehingga, sambungnya, polisi masih hanya melakukan klarifikasi kepada Nur.
"Iya kami masih melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan (Nur). Nanti hasil pemeriksaan kami jelaskan," jelas Andika.
Sementara, saat menggeledah rumah Nur, polisi membawa sejumlah barang bukti berupa pisau dapur, penanak nasi, dan tulang yang diduga tulang kucing.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul "FAKTA Kasus Lansia Makan Kucing di Semarang, 1 Tahun Sudah 10 Ekor yang Dieksekusi"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Iwan Arifianto/Like Adelia)